Ekonomi

Mau Belanja Lebih Hemat di Banyuwangi, Datang ke Sini

Rabu, 14 Juni 2017 - 23:12 | 43.68k
Pasar Murah Disperindag di Banyuwangi  (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Pasar Murah Disperindag di Banyuwangi (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selain Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP), Pemkab Banyuwangi juga menggelar pasar murah selama Ramadhan. Belanja di sini, masyarakat lebih diuntungkan karena sembako, kue kaleng, sirup, hingga pakaian jadi dijual lebih murah dari harga pasaran.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banyuwangi Ketut Kencana, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggelar pasar murah ini, seperti pengelola pasar moderen, distributor, Bulog Banyuwangi, PT Pertanian Negara Indonesia (Pertani) dan Asosiasi Kerajinan, Kuliner, Kaos, Aksesoris dan Batik (AKRAB). Semua bersedia menjual produk dengan harga pabrikan dengan mendapat kompensasi bahan bakar kendaraan.

“Tujuannya, agar masyarakat dapat menikmati harga murah dalam merayakan lebaran,” ujar Ketut, Rabu (14/6/2017).

Fasilitasi pasar murah digelar mulai tanggal 29 Mei hingga 22 Juni 2017 di 6 kecamatan, seperti halaman parkir kantor Disperindag Banyuwangi, Pasar Rogojampi, Pasar Srono, Pasar Muncar, RTH Genteng dan Balai Kecamatan Wongsorejo.

“Di masing-masing titik fasilitas pasar murah tersebut, kami gelar selama tiga hari mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB,” terang dia.

Setelah hadir di RTH Maron, Genteng pada tanggal 12-14 Juni, pasar murah akan bergeser ke Balai Kecamatan Wongsorejo pada 15-17 Juni. Terakhir, akan kembali digelar di halaman parkir Kantor Disperindag tanggal 19-22 Juni mendatang. Selain itu diberlakukan juga keringanan harga melalui promo-promo pasar modern, yang berbeda-beda pada masing-masing super market.

Banyak warga yang memanfaatkan pasar murah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya menjelang Lebaran. Salah satunya Utomo (51), seorang warga yang memborong sembako. Dia membeli 540 liter (50 karton) minyak goreng dan 180 kg (20 karton) gula kemasan ‘Gulaku’.

“Saya sudah survey ke sejumlah toko, ternyata di sini harga minyak dan gulanya lebih murah. Jadi saya langsung belanja banyak untuk diberikan ke Pondok Pesantren,” kata Utomo.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES