Dispendik Banyuwangi: Belum Ada Protes Full Day School

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rencana pemberlakuan full day school dengan penyelenggaraan 5 hari dalam satu minggu oleh Kementerian Pendidikan belum memunculkan protes dari dunia pendidikan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono, yang mengaku belum mendapat suara keberatan sejauh ini.

“Ini kan belum ada intruksi memulai dari Kementerian Pendidikan, tapi kita sudah persiapkan bila sewaktu-waktu kita diperintahkan untuk mulai. Kalau sudah diperintahkan, kita kan harus mengikuti,” kata Sulih, sapaan Sulihtiyono, Rabu (14/7/2017).

Persiapan yang dilakukannya diantaranya persiapan infrasruktur tempat ibadah dan kantin sekolah. Kantin harus bisa memenuhi kebutuhan siswa yang akan berada di sekolah selama 8 jam pelajaran, sudah dipotong 1 jam istirahat. Begitu juga tempat ibadah seperti mushala sekolah, tempat wudhu harus mencukupi kebutuhan peribadatan siswa.

Selain itu yang paling penting pihaknya tengah mempersiapkan perubahan kurikulum sekolah-sekolah terkait perombakan jadwal untuk pelaksanaan full day school. Kegiatan sekolah akan dimulai jam setengah 7 pagi hingga jam setengah 5 sore, di mana satu jam terakhir digunakan untuk berbagai kegiatan ekstra seperti berolah raga, mengaji, musik dan lain sebagainya.

“5 hari kerja ini kita ubah kurikulumnya, itu tidak mudah. Jangan sampai jadwal yang kita buat, misal pelajaran matematika, membuat beban siswa terlalu berat,” tambah Sulih.

Semua sekolah tingkat SD dan SMP, negeri ataupun swasta tengah dipersiapkannya menyambut peraturan baru sekolah 5 hari dalam seminggu itu. Diharapkan saat diberlakukan, sekolah-sekolah sudah memiliki kesiapan menghadapi jadwal baru.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement