Pendidikan

Dibutuhkan Generasi Muda Berwawasan Kebangsaan dan Kebhinekaan

Senin, 12 Juni 2017 - 20:59 | 33.53k
Kuliah umum wawasan kebangsaan di kampus STPP Malang, Senin (12/6/2017). (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)
Kuliah umum wawasan kebangsaan di kampus STPP Malang, Senin (12/6/2017). (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bangsa Indonesia membutuhkan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, dan menjunjung tinggi kebhinnekaan. Hal ini disampaikan Aster Kasdivif 2 Kostrad, Kolonel Inf. Yana Susana SIP pada kuliah umum di kampus STPP Malang, Senin (12/6/2017).

Wawasan kebangsaan mencakup tiga unsur yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan. Sedangkan kesadaran bela negara merupakan wujud rasa cinta tanah air.

"Generasi saat ini harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi bangsa, rela berkorban untuk bangsa dan negara," ujarnya di hadapan 318 mahasiswa STPP Malang yang mengikuti kuliah umum.

Maraknya radikalisme, terorisme, kejahatan narkoba dapat terjadi karena berbagai hal. Ada generasi muda beranggapan bahwa nilai luhur Pancasila bukan lagi satu-satunya pandangan hidup bangsa. Selain juga, melemah dan memudarnya semangat nasionalisme, dampak negatif dari perkembangan lingkungan strategis, demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas, serta mudah terprovokasi yang menyulut terjadinya konflik.

Maka itu, dia berpesan kepada generasi muda untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara sebagai kewajiban setiap anak bangsa. Diingatkannya pula, selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Kepada generasi muda bangsa, Kolonel Yana mengajak untuk berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah. Termasuk di bidang kebudayaan, menjadikan budaya bangsa sendiri sebagai tuan rumah. Karena, menurutnya, kearifan budaya lokal sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda saat ini.

Sementara itu, Ketua STPP Malang dalam sambutannya mengingatkan bahwa perkembangan teknologi informasi berdampak negatif, salah satunya pada maraknya berita hoax. Untuk itu, dia berpesan agar para mahasiswa  STPP Malang untuk tidak terpengaruh dan lebih fokus pada kewajiban sebagai peserta didik.

"Segera menyusun laporan PKL (Praktik Kerja Lapang) dan ujian PKL yang hanya ada waktu sampai dengan tanggal 14 Juni 2017," ujarnya mengingatkan.

Para peserta kuliah umum ini merupakan mahasiswa tingkat 2 dan 3  yang baru saja melaksanakan PKL.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan cindera mata oleh wakil ketua bidang akademik STPP Malang, Dr Novita Dewi Kristanti SPt MSi kepada pembicara kuliah umum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES