Indonesia Positif

Perpustakaan Rakyat untuk KBP

Sabtu, 10 Juni 2017 - 20:18 | 90.38k
Rektor Uwiga Malang, Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS menyerahkan secara simbolis berupa papan nama perpustakaan, kepada Isa Wahyudi, Sabtu (10/6/2017) (Foto: Ajp.TIMES Indonesia)
Rektor Uwiga Malang, Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS menyerahkan secara simbolis berupa papan nama perpustakaan, kepada Isa Wahyudi, Sabtu (10/6/2017) (Foto: Ajp.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belajar adalah hak setiap warga Negara. Belajar juga dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Termasuk di perpustakaan yang memiliki beragam koleksi  buku. 

Sadar akan hal itu, Universitas Widyagama Malang memberikan bantuan gazebo perpustakaan bagi warga Kampung Budaya Polowijen. 

Rektor Universitas Widyagama Malang, Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS menyerahkan Gazebo Perpustakaan yang berisi 1.135 buku, Sabtu (10/6/2017). Penyerahan secara simbolis berupa papan nama perpustakaan, kepada Isa Wahyudi, penggagas berdirinya Kampung Budaya Polowijen.

PErpusataakaan-Budaya-3xJ6Rd.jpg

Sebelumnya Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Fakultas Ekonomi UWG yang berinisiasi mengumpulkan buku-buku layak baca dalam Gerakan 1000 Buku untuk melengkapi fasilitas di Kampung Budaya Polowijen yang beberapa waktu lalu. Kegiatan itu diresmikan oleh Walikota Malang, H. Moh. Anton.

Inisiasi ini muncul manakala pada kegiatan Kuliah Lapang yang berlangsung sehari penuh mereka berinteraksi dengan masyarakat setempat dan menyimpulkan bahwa minat baca masyarakat cukup tinggi namun sarana dan prasarana untuk itu sangat terbatas. Dari sinilah kemudian lahir gagasan Gerakan 1000 Buku. 

Gerakan ini langsung didukung oleh Rektor UWG. Dukungan ini juga banyak berasal dari kalangan eksternal.

PErpusataakaan-Budaya-2uPE7l.jpg

Sang penggagas KBP (Kampung Budaya Polowijen), Isa Wahyudi, dalam sambutannya berharap bahwa apa yang sudah dimulai oleh masyarakat ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Malang. Agar generasi muda Kota Malang kenal budaya aslinya, tertarik dan kemudian tergerak untuk ikut melestarikannya.

"Ke depan kami berharap KBP ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Malang. Untuk mendukung harapan itu penduduk setempat dapat mulai berpikir untuk menyediakan home stay. Juga melatih para pemudanya untuk menjadi pemandu wisata," kata Isa.

Ia menambahkan banyak yang bisa dikenalkan kepada masyarakat dari KBP ini, ada Situs Kendedes, ada Makam Pematung Asli Kota Malang, belajar tari, membatik dan juga membuat topeng malangan. Tentunya perpustakaan ini harus dilengkapi dengan buku-buku yang terkait dengan itu. Bila KBP ini dikelola dengan profesional, sangat mungkin pendapatan masyarakat akan ikut meningkat. 

Drs. H. Sutiaji, Wakil Walikota Malang didaulat untuk meresmikan perpustakaan ini  menyampaikan bahwa Ia sudah punya program untuk mendirikan Kampung Arema.

PErpusataakaan-Budaya-4Rpkyu.jpg

"Arema tidak hanya identik dengan sepak bola. Arema adalah karakter Malang Raya. Ini menjadi bagian dari komoditas yang kedepannya akan punya nilai jual tinggi. Di Kampung Arema ini, ditampilkan pula miniatur-miniatur kampung-kampung yang sudah ada, misalnya Kampung Tridi, Kampung Warna-warni dan lain-lain, sehingga wisatawan dapat merancang program kunjungannya di Kota Malang," papar Sutiaji.

Acara peresmian perpustakaan ini diisi pula dengan hiburan beberapa tari yang disuguhkan oleh anak-anak KBP dengan pelatih tari yang juga asli warga Polowhijen. Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata oleh Isa Wahyudi kepada Wawali Kota Malang, Rektor UWG dan Ketua IAI Komda Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES