Pendidikan

Teliti Perubahan Ekosistem, Ecoton Gandeng Siswa SMP Lakukan Sensus Serangga

Rabu, 07 Juni 2017 - 15:41 | 49.33k
Para siswa SMPN 5 Kota Batu didampingi Ecoton melakukan sensus serangga air di Arboretum Sumber Brantas. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
Para siswa SMPN 5 Kota Batu didampingi Ecoton melakukan sensus serangga air di Arboretum Sumber Brantas. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) bersama para siswa SMP Negeri 5 Kota Batu melakukan sensus serangga air di hulu Sungai Brantas, Rabu (7/6/2017).

Sejak pukul 08.00 WIB, sebanyak 25 siswa didampingi 7 peneliti Ecoton melakukan sensus serangga air dengan mengambil sampel di sejumlah titik di sepanjang hulu Sungai Brantas.

Pengambilan sampel diawali dari Arboretum Sumber Brantas, salah satu sumber mata air Sungai Brantas yang berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. 

Di titik sumber air ini, para siswa mengambil sampel untuk diidentifikasi jenis serangga yang ditemukan. Aktivitas serupa berlanjut di Jurang Kuali, masih di wilayah konservasi Taman Hutan Raya R Soeryo.

sensus-serangga-air-dZhE5G.jpg

Bedanya, di Arboretum belum terjadi aktivitas manusia yang mempengaruhi perubahan kondisi lingkungan. Sementara di Jurang Kuali, merupakan kawasan yang padat permukiman penduduk dan berlangsung aktivitas seperti pertanian dan rumah tangga.

Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi mengatakan, tujuan sensus serangga air untuk menilai kesehatan ekosistem sungai dan mengidentifikasi dampak kerusakan akibat pemanfaatan sungai dan lahan di hulu Sungai Brantas.

Dia menjelaskan, serangga air menjadi parameter untuk mendeteksi perubahan terkecil yang terjadi pada kawasan hulu.

"Kita meneliti, apa yang hilang dan berubah terkait ekosistem DAS Brantas ini. Kita melihat yang paling sensitif itu serangga. Jadi, serangga bisa menggambarkan perubahan lingkungan," papar Prigi kepada TIMES Indonesi ditemui di sela-sela mendampingi para siswa.

Keterlibatan para siswa dalam sensus ini, lanjutnya, sebagai bentuk edukasi lingkungan dari generasi yang hidup dan berdomisili di lingkungan hulu sungai.

sensus-serangga-air-cq6Tem.jpg

"Mereka adalah generasi yang memiliki dan memanfaatkan wilayah ini. Ini bagian dari pendidikan yang bisa ditularkan  untuk menjaga dan melestarikan lingkungan," terangnya.

Sebelumnya, tim Ecoton telah melakukan pengukuran kualitas air di sepanjang hulu Sungai Brantas. Ada enam titik yang dijadikan sampel mulai dari Arboretum hingga Coban Talun.

Kegiatan sensus serangga air berlangsung setiap tahun dan dilakukan dari hulu hingga hilir Sungai Brantas. 

"Dari hasil sensus akan diketahui tingkat pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah Sungai Brantas," pungkasnya. (*)

sensus-serangga-air-bNc3Gb.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES