Politik

Mularis Serahkan Berkas Ke PDIP, Ini Kata Pengamat

Sabtu, 03 Juni 2017 - 19:10 | 88.99k
Mularis Djahri Serahkan Berkas Ke PDIP Palembang (Foto : Istimewa)
Mularis Djahri Serahkan Berkas Ke PDIP Palembang (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perhelatan Pilkada Kota Palembang 2018 telah memasuki babak pemilahan bakal calon. Partai-partai politik telah membuka penjaringan pasangan calon yang akan diusungnya. PDI Perjuangan Kota Palembang, Sumatera Selatan merupakan partai yang paling menarik minat para bakal calon untuk mendaftar.

Hampir semua figur kuat di Pilkada Kota Palembang mendaftar ke partai pimpinan Megawati Soekarno Putri ini. Salah satunya adalah H. Mularis Djahri, SH, Ketua DPD Hanura Provinsi Sumatera Selatan.

Hari ini, Sabtu (3/6/2017),  Mularis bersama bakal bakal calon lainnya yakni Lury Alex Noerdin dan Sarimuda untuk mengembalikan formulir pendaftaran calon Wali Kota Palembang ke kantor DPD PDI Perjuangan Kota Palembang.

Mularis diterima panitia penjaringan calon walikota di Kantor DPC PDIP Kota Palembang di Jalan Brigjen Dani Effendy, Bukit Kecil, Kota Palembang.

Peneliti Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI), Muchtar Sadeli Syihab, menilai langkah Mularis ikut serta mendaftar ke PDIP Kota Palembang merupakan langkah politik humble.

"Ini kalau mitra tandingnya cerdas, seharusnya memperhitungkan. Mularis Djahri itu pengusaha sukses, ketua partai tingkat provinsi, bisa saja dia turun di Pilkada Sumsel," katanya saat diwawancarai TIMES Indonesia.

Menurutnya, jika hitungan mengejar jabatan, posisi wakil gubernur lebih bergengsi karena kursi di DPRD punya, dana pemenangan juga ada.

"Tapi Mularis memilih konsisten turun dalam kontestasi di Pilwako Palembang 2018 bahkan dengan rendah hati mendaftar ke berbagai partai politik yang membuka penjaringan," ujarnya.

Muchtar mengatakan, ini langkah politik humble, secara umum dari data survei yang dimiliki LSPI, paling tidak ada dua kelompok figur politik yang masuk kategori layak tanding di Pilkada Palembang ini.

Kelompok pertama adalah para kontestan pilkada sebelumnya dan kelompok kedua adalah para calon kontestan baru.

"Pada kelompok pertama, data menunjukkan tak ada yang dominan, artinya peluang menang ada pada semua orang, sepanjang mau berjuang, mau bekerja secara sistematis berpijak pada strategi dan taktik yang berorientasi pada hasil," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES