Kesehatan Marhaban Ya Ramadhan

Bagaimana Strategi Tetap Berolahraga selama Ramadhan?

Rabu, 31 Mei 2017 - 04:11 | 50.39k
ILUSTRASI: Olah raga jalan kaki paling baik pada saat berpuasa. (Foto: istimewa)
ILUSTRASI: Olah raga jalan kaki paling baik pada saat berpuasa. (Foto: istimewa)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebetulnya berolahraga disaat puasa dengan saat tidak puasa adalah sama. Namun yang membedakan adalah pemilihan waktunya serta beban dan lamanya melakukan kegiatan olahraga. Jadi sangat disayangkan jika sudah terbiasa  berolahraga, gara-gara puasa lantas berhenti olahraganya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah asupan gizinya harus seimbang dan mencukupi. Komposisi karbohidrat, protein, dan lemak juga harus seimbang, yaitu 15 persen protein, 20-25 persen lemak, dan sisanya karbohidrat. Kekurangan protein dapat menyebabkan banyaknya protein tubuh yang dipecah saat olahraga.

Padahal protein ini penting untuk proses metabolisme sel-sel otak dan saraf. “Misalnya saja, anda terbiasa berolahraga 5 kali seminggu dan lebih dari 1 jam, maka harus dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu dan cukup 20–30 menit saja,” jadi olahraga selama puasa ramadhan sebaiknya tetap dikerjakan. Sebab, hal ini akan menambah kebugaran, mempertahankan daya tahan tubuh serta manfaat lainnya.

Adapun Jenis olahraga yang sangat dianjurkan adalah latihan ketahanan jantung dan paru, misalnya jalan, joging, berenang, senam, bersepeda. Jangan lupa untuk tetap melakukan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga serta peregangan dan pendinginan setelah berolahraga dengan tujuan dapat terhindar dari cedera atau nyeri otot.

berenangistimewaoDF0g.jpgILUSTRASI: Berenang (Foto: istimewa

 “Waktu berolahraga yang paling baik adalah menjelang waktu berbuka puasa oleh karena cairan yang hilang waktu berolahraga dapat segera diganti saat buka puasa. Berolahraga dengan kondisi hipoglikemi memudahkan tubuh kita untuk memanfaatkan sel-sel lemak sebagai sumber energi.

Segera sesudahnya berbukalah terlebih dulu dengan minuman yang manis. Kemudian konsumsikan meal berprotein tinggi dengan komposisi karbohidrat yang tidak
terlalu banyak.

Jika  olahraga ingin dilakukan setelah berbuka puasa, sebaiknya tubuh harus tunggu kira-kira 2–3 jam setelah berbuka puasa agar tidak menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan.

Intinya, saat berpuasa olahraga masih bisa dilakukan asalkan porsi dan waktunya tepat. Selain itu, asupan nutrisi harus seimbang untuk kebutuhan energi saat berolahraga sambil berpuasa. 

Berpuasa, bukan penghalang untuk tetap bugar. Meskipun tidak makan dan minum hampir seharian, tubuh sebenarnya menyimpan cadangan energi dalam bentuk glikogen, lemak dan protein. Nah, cadangan energi itulah yang bisa digunakan tubuh untuk membakar lemak. Lemak tersebut akhirnya akan membuat tubuh terbebas dari rasa lesu, malas dan mengantuk.

Jadi Kamu tetap bugar di bulan puasa. Selain itu, kamu juga tidak perlu meninggalkan kegiatan olahraga hanya karena lemas berpuasa. Justru olahraga bisa membuatmu jadi semakin semangat dan memiliki tubuh sehat dan bugar untuk bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan segar meskipun sedang berpuasa.

Jika kamu malas berolahraga dan tidak memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhmu, maka yang kamu dapatkan ketika bulan puasa berakhir adalah bertambahnya berat badan dan tumbuh lemak di beberapa bagian tubuh yang membuatmu berat badanmu jauh dari ideal.

Nah, tak mau menjadi gemuk karena banyaknya lemak yang tertimbun di dalam tubuh kan? Makanya, lakukan kegiatan olahraga terus meskipun saat sedang berpuasa.

Sumber:  dr. Abdul Munir, M.Kes, CHt, M.NLP (Pakar Spiritual Quantum Therapy). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : libertyindonesia.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES