Pendidikan

Aman Berkendara, Dosen ITN Malang Kembangkan Sistem Pemandu Pengemudi

Senin, 29 Mei 2017 - 16:01 | 78.72k
Dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr Eng Aryuanto Soetedjo memaparkan risetnya. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
Dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr Eng Aryuanto Soetedjo memaparkan risetnya. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr Eng Aryuanto Soetedjo mengembangkan sistem pemandu bagi pengendara agar aman dalam mengemudi (safety driving).

Aryuanto mengatakan, penelitiannya mengacu pada Driver Assistance System (DAS), sistem yang memandu pengemudi kendaraan. 

"Prinsipnya sistem yang dibangun ini untuk memandu driver agar aman dalam berkendara," ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Dia menegaskan, studi yang dilakukannya bukan hal baru karena sudah banyak peneliti yang mengembangkan sistem ini. Namun perkembangan teknologi membawa konsekuensi pada modifikasi sesuai tuntutan zaman.

Menurutnya, umumnya sistem pemandu pengendara ini menggunakan perangkat canggih dengan harga relatif mahal. Sementara, dirinya mengembangkan sistem dengan piranti yang relatif murah dan mudah didapat. 

Sistem yang dikembangkannya menggunakan komputer mini yang disebut raspberry pi dengan perangkat kamera di dalamnya. Dan harganya relatif murah, sudah termasuk sistem operasi.

"Ide kami, bagaimana sistem pemandu pengemudi ini bisa  bisa diaplikasikan pada single board computer yang cukup murah," terangnya.

Dia yang meneliti bersama rekannya, I Komang Somawirata tengah berupaya mengembangkan algoritma sesederhana mungkin agar mampu diimplementasikan pada single board computer yang digunakannya.

Riset telah dimulai sejak tahun lalu, dan diagendakan hingga 2018 dengan pendanaan hibah kompetensi dari Dikti. 

Pada 2016, dosen yang aktif mengajar dan meneliti ini berhasil mengembangkan pendeteksian pada kelelahan pengemudi dengan menggunakan dual camera yang terpasang pada raspberry pi.

"Kelelahan pengemudi sudah banyak diteliti. Sekarang banyak menggunakan kamera. Selain mata, bisa mendeteksi gerakan anggota tubuh lainnya. Goal-nya (riset) ke sana," jelasnya.

Dia menegaskan, studinya masih bersifat penelitian dasar. Masih ada banyak faktor yang masih bisa dikembangkan untuk semakin menguatkan hasil yang diharapkan.

Pada tahun ini, dirinya akan mendeteksi rambu-rambu lalu lintas. Dan pada 2018, akan dikembangkan dengan mendeteksi marka dan objek di depan kendaraan yang dikemudikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES