Berat Badan Naik Paska Ramadhan, Kok Bisa?
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Turunnya berat badan diidamkan oleh pelaku diet. Ya, jadwal makan yang berkurang diharapkan dapat menurunkan berat badan.
Namun betapa terkejutnya, setelah Ramadhan berat badan justru meningkat drastis.
Kog bisa? Dikutip dari Khaleejtimes ada tujuh penyebab kenaikan berat badan selama puasa Ramadhan.
1. Makan berlebihan saat berbuka
Setelah belasan jam berpuasa, biasanya seseorang tidak dapat menahan godaan untuk melahap segala makanan yang ada di hadapan setelah waktu buka tiba. Imbasnya berat badan justru bertambah. Karena itu, ketika maghrib tiba, batalkan puasa dengan porsi secukupnya.
2. Makan terburu-buru
Berbuka puasa lalu salat Maghrib, kemudian waktu Isya datang. Tempo yang sempirt ini membuat seseorang makan terburu-buru sehingga dia tak mengunyah dengan sempurna.
3. Buka puasa dengan makanan berat
Makanan yang mengandung karbohidrat serta kadar gula dan garam tinggi kerap menjadi pilihan pertama saat berbuka puasa. Ketika membatalkan puasa, santaplah buah, salad, atau sup lebih dulu karena makanan jenis ini rendah kalori dan membuat kenyang.
4. Kurang minum
Minumlah setidaknya delapan gelas air saat berbuka atau sahur.
5. Malas bergerak
Puasa menjadi alasan orang malas bergerak. Padahal, aktivitas fisik akan membantu membakar kalori.
6. Apapun dilahap
Perut kosong bukan berarti kita bisa melahap semua makanan yang tersedia. Tetaplah selektif dalam menyantap makanan untuk sahur dan berbuka puasa. Pilih makanan yang rendah lemak, tanpa minyak, dan alami.
7. Makan terus-menerus
Makan berat saat berbuka atau setelah Tarawih akan membuat tubuh kelelahan karena kekenyangan. Lagipula setelah salat Tarawih, biasanya seseorang akan tidur sampai waktu sahur tiba.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Sukmana |