Kesehatan

Benarkah Puasa Membuat Semakin Gendut?

Minggu, 28 Mei 2017 - 00:27 | 32.25k
ILUSTRASI. (Foto: Hello Sehat)
ILUSTRASI. (Foto: Hello Sehat)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berpuasa di bulan Ramadhan wajib bagi setiap umat Islam. Selama berpuasa tidak hanya menahan haus dan lapar. Namun, segala nafsu yang ada harus juga ditahan untuk tidak melakukan hal yang tidak baik.

Selama puasa Ramadhan, diketahui malah banyak berat badannya semakin bertambah. Semakin gendut walau siang harinya berpuasa. Bukan malah menurunkan berat badan.

Jika biasanya makan bisa tiga hingga empat kali sehari, saat bulan Ramadhan harus menahan lapar dan makan. Baru boleh makan setelah adzan Magrib.

Beberapa penelitian berhasil menemukan bahwa berpuasa selama Ramadhan malah dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan. Hal ini karena memakan banyak kalori pada subuh dan malam hari, disertai dengan aktivitas yang lebih lambat akibat kurangnya energi, dapat merusak metabolisme.

Selain itu, sebuah studi yang menganalisis 35 penelitian dari Asia Barat, Afrika, Asia Timur, Amerika Utara, dan Eropa mengenai hubungan antara puasa di bulan Ramadhan dengan berat badan adalah salah satu yang mengobservasi fenomena.

Mengutip apa yang dijelaskan Behnam Sadeghirad dari Kerman Neuroscience Research Center, University of Medical Sciences, Kerman, Iran, dan kolega menulis bahwa berpuasa selama Ramadhan menyebabkan penurunan berat badan yang cukup signifikan, sekitar 1,5 kilogram untuk pria dan 0.9 kilogram untuk wanita.

Sayangnya, berat tersebut rata-rata kembali dalam dua minggu setelah puasa dihentikan. Namun, walaupun demikian, bukan berarti bahwa berpuasa sama sekali tidak bermanfaat untuk penurunan berat badan.

Sementara itu, menurut para peneliti, selain untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk menurunkan berat badan. Namun, kondisi badan harus tetap stabil dan normal seperti sebelumnya.

Sementara menurut Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr HM Asjroel Sjakrie mengatakan, bahwa puasa itu sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Sebab kata dia, ketika tidak makan dan minum, kadar gula dalam darah akan turun. Puasa merupakan sarana terapi kesehatan. Di mana siang hari akan terasa lapar dan haus.

“Biasanya kita sarapan pada jam 06.00 WIB, sekarang lebih awal sebelum subuh. Setelah sahur, kita beribadah shalat subuh dan bekerja dengan semangat tanpa berpikir haus dan lapar. Artinya, kita dituntut secara mental untuk semangat walapun dalam keadaan puasa,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES