Ekonomi Marhaban Ya Ramadhan

Ini Langkah Banyuwangi Kendalikan Harga di Bulan Ramadhan

Jumat, 26 Mei 2017 - 18:16 | 25.60k
Bupati Anas dan Raden Guna Dharma di lokasi GSP di depan Gedung Juang Banyuwangi (Foto: Istimewa)
Bupati Anas dan Raden Guna Dharma di lokasi GSP di depan Gedung Juang Banyuwangi (Foto: Istimewa)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selama Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Banyuwangi adakan Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Pasalnya selama Bulan Puasa dan Lebaran mengingat konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

“Di sinilah biasanya spekulan mulai bermain, sehingga hal ini akan memicu terjadinya kenaikan harga. GSP ini sebagai upaya kami menjaga ketersediaan sembako dan mengendalikan harga bahan pokok,” kata Anas, Kamis (26/5/2017).

Sementara itu, Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Raden Guna Dharma menambahkan, GSP dilakukan serentak secara nasional selama dua pekan. Namun, imbuh dia, Banyuwangi mendahului menggelarnya sejak 17 Mei lalu.

"Akan berlangsung hingga 31 Juni mendatang. Setiap hari, dimulai pukul 08.00 – 13.00 WIB,” kata Awang, sapaan akrabnya.

Sejumlah komoditas yang dijual selama GSP, antara lain bawang putih dengan harga Rp. 41.000/kg, beras premium Rp. 9.850 /kg, minyak goreng Rp 11.100 / liter, gula pasir Rp. 11.900 /kg dan bawang merah Rp. 21.000 /kg.

“Sejak awal digelar, rata-rata dalam sehari, GSP mampu mendistribusikan sebanyak 1000 kg beras, 240 liter minyak goreng, 100 kg bawang merah, dan 25 kg bawang putih,” imbuhnya.

GSP dilakukan dengan membuka bazar di Banyuwangi kota di depan Gedung Juang, Pasar Blambangan dan Pasar Banyuwangi. Serta di tiga gudang Bulog yang berada di Kecamatan Rogojampi, Genteng dan Srono.

Sementara bazar keliling yang menggunakan mobil, digelar di lima titik secara bergantian yakni, Pasar Rogojampi, Sempu, Gendoh, Singojuruh dan Genteng.

“Kita juga libatkan 10 Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Bumdes, sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan barang kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau. Sambil bertahap, melibatkan 202 RPK lainnya,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES