Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Lulusan FE Unisma dirancang sebagai Tax Thinker

Kamis, 25 Mei 2017 - 23:23 | 25.45k
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang menggelar acara seminar nasional bertajuk “Membangun Generasi Muda Sebagai Motor Penggerak Perpajakan Nasional
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang menggelar acara seminar nasional bertajuk “Membangun Generasi Muda Sebagai Motor Penggerak Perpajakan Nasional". (Foto: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang menggelar acara seminar nasional bertajuk “Membangun Generasi Muda Sebagai Motor Penggerak Perpajakan Nasional". Seminar sekaligus pembukaan Diklat Pajak Brevet A & B angkatan  2017.

FE Unisma bekerjasama dengan IAI Komisariat Daerah Malang Raya sabagai rangkaian perayaan Dies Natalis FE UNISMA  yang ke-36. Seminar dilaksanakan pada  Selasa (23/5/2017) mulai pukul 08.30 – 12.00 WIB di Hall K.H Oesman Mansoer Universitas Islam Malang. 

Wakil ketua IAI Wilayah Jawa Timur Dr. Ellia Mustikasari, Akt, CA, CPA, BKP menjadi pembicara dalam seminar ini. 

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, Nur Diana SE, MSi menyatakan apresiasinya atas kegiatan yang dilakukan oleh program studi akuntansi. Mengingat program studi Akuntansi FE Unisma yang berdiri sejak tahun 1985 telah dirancang untuk menghasilkan seorang 'tax thinker' yang mampu mengintegrasikan kompetensi akuntansi dan pajak.

FE-20fSlT.jpg

"Seorang tax thinker itu juga diharapkan mampu berpikir dan bertindak strategis, tidak hanya dibatasi pada level teknis penghitungan dan pelaporan, tetapi juga dalam level kebijakan pajak", papar Nurdiana. 

Nurdiana juga mengatakan disisi lain perusahaan-perusahaan pengguna lulusan prodi Akuntansi sangat membutuhkan tenaga kerja yang menguasai ilmu perpajakan. Selain itu adanya peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.03/2014 yang menetapkan bahwa karyawan wajib pajak telah lulus brevet dapat bertindak sebagai kuasa. 

Maka kegiatan Seminar Perpajakan yang bertema 'Membangun Generasi Muda sebagai motor penggerak perpajakan Nasional' serta diklat Pajak Brevet A & B ini menjawab visi yang diemban oleh Prodi akuntansi FE Unisma.

Ditambahkan Nurdiana bahwa  pajak di Indonesia diharapkan bisa menyumbang Rp 1498,9 triliun atau sekitar 72% dari APBN 2017, yang berjumlah Rp 2080,5 triliun. APBN akan digunakan untuk membiayai negara dalam usaha untuk melayani rakyat. 

Rasio pajak terhadap PDB Indonesia yang baru mencapai sekitar 11% pada saat ini membuktikan bahwa kepatuhan dalam membayar pajak masih sangat rendah sehingga fungsi pajak untuk keadilan sosial masih belum bisa maksimal. 

FE-35rMG.jpg

Kebijakan yang dibuat pemerintah terkait dengan tax amnesty serta pasca tax amnesty diharapkan dapat mendorong kepatuhan wajib pajak. Namun dalam implementasinya  belum mampu menjamin rasa keadilan dalam meningkatkan kepatuhan membayar pajak.

Dalam kegiatan seminar ini juga berlangsung kegiatan MOU antara Fakultas Ekonomi Universitas islam malang dengan IAI Komisariat Daerah Malang Raya. MOU yang ditandatangani oleh Dekan FE Unisma dan Ketua IAI Komda Malang Raya terkait implementasi dan penguatan pendidikan dan latihan Pajak Brevet A dan B yang dalam angkatan 2017 akan diikuti sekitar 157 peserta.

Disusul angkatan II sebanyak 160 peserta dari mahasiswa prodi akuntansi FE Unisma, mahasiswa Malang Raya dan masyarakat umum. 

Seminar perpajakan nasional ini dihadiri sekitar 300 peserta dari unsur akademisi, praktisi dan mahasiswa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES