Maju Pilwali Probolinggo, Roy Amran Merasa Tak Mbalelo dari NasDem

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Fraksi NasDem di DPRD Kota Probolinggo, Roy Amran, meyakini tak akan mendapat sanksi apapun dari partai, berkaitan manuver politiknya menyosialisasikan diri sebagai calon wali kota Probolinggo dalam Pilwali 2018 nanti.

Hasil pleno DPD NasDem Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Februari lalu yang menyebut Ketua DPD, Zulfikar Imawan sebagai calon, menurutnya belum final dan kurang gereget. "Saya kira, tidak mudah (memberi sanksi)," kata Roy.

Apalagi, lanjut Roy, dirinya masih tetap membawa nama partai dalam manuver yang dilakukan. Dan hal itu, menurutnya, terbukti mampu menambah gereget Partai NasDem dan dilirik partai lain menjelang pilwali. "Kecuali saya tak membawa partai dan membawa partai lain," terangnya.

Kepada TIMES Indonesia, Roy menegaskan dirinya serius dengan manuver politik yang dilakukan. Mulai dari penyebaran brosur, stiker, pembuatan kaus, hingga munculnya relawan Sahabat Roy Amran.

Bagaimana hubungannya dengan Zulfikar Imawan? "Fine-fine saja, baik kok," jawabnya.

Disinggung tentang rapat dewan penasihat dan dewan pertimbangan pada Selasa (23/5/2017) malam, Roy mengaku tak mengetahuinya karena berada di luar kota.

Zulfikar Imawan sendiri, sejauh ini tak banyak komentar terkait manuver Roy Amran.  "Saya tak perlu banyak menanggapi langkah-langkah ataupun manuver Pak Roy. Saya pikir, biar partai nanti yang akan menanggapi,” katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (22/5/2017).

Siapa partai? “Ya forum partai yang terdiri atas dewan pembina, dewan pertimbangan dan DPD. Kalo saya yang menanggapi, nanti jadi tidak netral karena saya termasuk fungsionaris yang kemarin diputuskan oleh partai melalui pleno untuk maju,” lanjut politisi yang biasa disapa Iwan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement