Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Mahasiswa Menjadi Pahlawan Digital bagi UMKM

Selasa, 23 Mei 2017 - 16:15 | 57.74k
MOU Kerjasama anta STIKI dengan PT. Beon Intermedia (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
MOU Kerjasama anta STIKI dengan PT. Beon Intermedia (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Telah diketahui secara umum bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki daya tahan lebih tiggi dalam menghadapi krisis keuangan. Sektor ini juga menyerap tenaga kerja paling besar. Terbukti, UMKM mampu bertahan, bahkan tumbuh saat usaha besar lumpuh dalam krisis ekonomi 2008.

Tantangan utama UMKM adalah bagaimana memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Kesulitan ini sering dialami oleh pelaku UMKM yang berasal dari daerah. Mereka memerlukan solusi terobosan.

PT. Beon Intermedia, perusahaan yang bergerak di bidang TIK, mempunyai program untuk memberdayakan UMKM. Program yang dinamakan #PahlawanDigital ini menjadikan anak muda sebagai motor penggeraknya.

#PahlawanDigital adalah program yang diinisiasi oleh Beon Intermedia berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Program ini merupakan program kolaborasi untuk membantu produk UMKM lokal agar dapat bersaing di pasar Internasional serta menciptakan entrepreneur baru yang berkualitas dengan memanfaatkan teknologi digital yang akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju.

Bekerja sama dengan STIKI Malang, Beon Intermedia mengajak mahasiswa STIKI untuk ikut terlibat dalam program pemberdayaan UMKM. Penandatanganan Nota Kesepahaman dan sosialisasi yang dilaksanakan di Aula Gedung E STIKI pada 19 Mei 2017 lalu menjadi ajang berbagi ilmu.

stiki1k3RU8.jpg

Beon Intermedia telah menjalin kerja sama dengan UMKM di seluruh Indonesia, karena itu mereka kekurangan tenaga pemberdaya yang mengerti IT. Mahasiswa STIKI akan dilatih untuk memberdayakan pelaku UMKM. Kebutuhan pelaku UMKM sendiri adalah bagaimana pengemasan produk menjadi menarik dan strategi pemasaran online.

stiki24ZJXH.jpg

Melalui program ini, mahasiswa dapat memperdalam sekaligus mempraktikan ilmu. Di sisi yang lain, UMKM mendapat solusi pengembangan usaha secara digital.

Salah satu peserta, Willyanto, mengaku antusias mendengarkan pemaparan dalam sosialisasi. Menurutnya, sumberdaya manusia Indonesia tidak kalah berkualitas dengan tenaga kerja asing. Software ataupun aplikasi buatan anak negeri harus bisa berjaya.

Setiabudi dari Inkubator Bisnis STIKI, berharap program ini sekaligus dapat mendorong mahasiswa untuk memulai perusahan rintisan di bidang IT. Mahasiswa di akhir masa perkuliahannya tidak menjadi pencari kerja melainkan pembuka usaha. Hal ini sejalan dengan misi STIKI yaitu menguasai TIK, leadership, dan entrepreneurship. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES