Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Senangnya Siswa Belajar Bikin Batik Teknik Jumputan

Selasa, 23 Mei 2017 - 00:11 | 214.05k
Siswa MIM PENA Purbalingga, sedang menjemur kain hasil praktik mewarnai kain taplak meja dengan teknik jumputan, Senin (22/5/2017). (Foto: MIM Pena/TIMES Indonesia)
Siswa MIM PENA Purbalingga, sedang menjemur kain hasil praktik mewarnai kain taplak meja dengan teknik jumputan, Senin (22/5/2017). (Foto: MIM Pena/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Penaruban (MIM PENA) Purbalingga, Jawa Tengah mengenalkan pola batik tradisional pada anak didiknya. Siswa belajar praktik membuat batik kain taplak meja dengan menggunakan teknik jumputan. Teknik tradisional yang kembali populer. 

Guru pembimbing MIM Pena Nur Isnaeni SpdI mengatakan, praktik membuat taplak meja bagi siswa kelas 4 dan kelas 5 pada hari Senin (22/5/2017) adalah masuk dalam materi pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

“Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan kepada anak-anak membuat taplak dengan teknik jumputan. Yaitu cara membuat atau mewarnai kain putih polos yang dikerjakan dengan cara diikat dengan tali atau karet, kemudian dicelupkan ke dalam pewarna kain,” kata Nur Isnaeni, Senin (22/5/2017).

Batik-Jumputan-26c7Z.jpg

Menurut Nur Isnaeni praktik membuat taplak meja dengan teknik jumputan adalah karena metode itu mudah dilakukan oleh anak-anak.

Cukup sediakan bahan kain mori ukuran 105 cm, pewarna kain atau wenter 1 bungkus, dan kelereng secukupnya sesuai kebutuhan.

“Caranya pertama kelereng dibungkuskan ke bahan dengan diikat tali karet menyesuaikan dengan rencana atau selera motif yang akan dibuat. Lalu kain yang sudah ada kelerengnya masukan ke air lalu diperas,” kata Nur Isnaeni.

Selanjutnya sambung Nur Isnaeni, siapkan air panas atau air mendidih. Kemudian masukan pewarna kain sambil diaduk-aduk. Setelah itu masukan kain putih yang sudah basah sambil di aduk-aduk selama kurang lebih 20 menit.

“Setelah terlihat pewarnaannya merata pada kain, lalu kain diangkat dan dimasukkan kedalam air yang bersih atau jernih sampai dingin. Kemudian setelah dingin kelereng yang ada dalam kain dilepas, lalu diperas dan kain dikeringkan,” terang Nur Isnaeni.

Batik-Jumputan-3Dqitm.jpg

Siswapun terlihat senang selama praktik. Aneka warna dicoba dan diterapkan diatas kain. 

Sementara itu Kepala MIM Pena Siti Nurlaely mengatakan, kegiatan tersebut selain sesuai materi bagi kelas 5. Mempuat taplak meja adalah kegiatan yang sederhana dan terjangkau.

“Mudah dipraktikan, gampang dan tidak perlu biaya banyak. Dan dapat memperkenalkan tentang kewirausahaan dan kemandirian. Karena bisa dibuat sendiri dirumah dan bisa dipakai dirumah atau bisa juga untuk dijual,” kata Siti menambahkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES