Peristiwa Daerah

Didik Nini Thowok Pesan Begini pada Penari Muda Banyuwangi

Senin, 22 Mei 2017 - 15:55 | 156.17k
Didik Nini Thowok setelah acara bersama Bekraf di Gedung Wanita Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Didik Nini Thowok setelah acara bersama Bekraf di Gedung Wanita Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Maestro seni tari Indonesia, Didik Nini Thowok memberikan pelatihan kepada 100 seniman muda Banyuwangi dalam program pelatihan yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan berbagai pihak.

Kepada TIMES Indonesia, penari kebanggan Indonesia itu menjelaskan pesan-pesannya kepada penari muda Banyuwangi. Didik mengatakan bangga dan senang melihat antusiasme penari muda Bumi Blambangan yang luar biasa saat pelatihan selama 3 hari ini.

“Perkuat kemampuan menari tradisi, kita harus belajar sejarahnya, filosofinya dan semuanya kita pelajari secara benar dan dalam sehingga ketika kita menambah kreativitas atau mengadakan kolaborasi, akar kita sudah kuat dalam tradisi,” kata pria bernama asli Didik Hadiprayitno SST ini, Senin (22/5/2017).

Dia mencontohkan dirinya sendiri yang telah belajar tari tradisional di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan dan lainnya. Hal itu menjadi akar yang kuat bagi dirinya untuk berkreasi dan mengembangkan diri lebih jauh hingga berkololaborasi denga jenis tari lain, termasuk tari modern.

“Mereka yang sudah memiliki akar tradisi yang kuat lebih baik daripada mereka yang tidak mempelajari tradisi hingga tidak memiliki akar yang kuat. Karena akar yang kuat itu tradisi kita sendiri yang notabenenya luar biasa,” tambah Didik yang juga kerap menghibur dengan tari jenaka ini.

Didik berharap acara pelatihan seni diselenggarakan dinas-dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Dinas Pendidikan dan Dewan Kesenian Blambangan secara terus-menerus. Pasalnya dari pengalaman yang dimilikinya selama ini, beberapa program pelatihan seni hanya sekali dua kali sehingga hasilnya kurang optimal.

“Pendidikan seni sejak dini itu sangat penting, karena setelah mereka besar dan menjadi orang sukses akan tetap peduli pada kesenian. Hal ini harus diperhatikan karena dengan seni kita juga bisa membentuk karakter bangsa,” pungkas Didik.

100 Seniman muda yang telah mendapatkan pelatihan seni pertunjukan dari ahli-ahli yang didatangkan Bekraf menampilkan aksi mereka di Gedung Wanita Banyuwangi, Minggu (21/5/2017). Beberapa lakon mereka tampilkan, termasuk Tari Tradisi Kontemporer bertajuk Ref(Using) karya Bathara Saverigadi yang menceritakan kegelisahan seorang pemuda terkait minimnya penari Gandrung profesional atau yang biasa Gandrung Terop di Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES