Kesehatan

Porsi Karbohidrat Pengaruhi Kepikunan

Senin, 22 Mei 2017 - 02:45 | 29.43k
Contoh makanan mengandung karbohidrat. (Foto: Danisco)
Contoh makanan mengandung karbohidrat. (Foto: Danisco)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap manusia memiliki potensi dimensia atau pikun. Faktor pendorongnya adalah usia. Namun kepikunan dapat dicegah dengan pola hidup sehat sejak muda. 

Salah satu caranya denga mengurangi jumlah karbohidrat dalam porsi makan sehari-hari. Kondisi ini ternyata dipicu oleh sebuah hormon unik di tubuh, yang membuat sel otak terus diperbaharui.

Spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid. menjelaskan pengurangan karbohidrat dan lemak, membuat sebuah hormon bernama ghrelin dihasilkan tubuh. Hormon ini akan terbentuk di lambung dan memberi efek baik pada otak. 

"Orang kelaparan, akan ada hormon yang dihasilkan namanya ghrelin. Hormon itu diproduksi saat orang tidak makan atau hanya mengonsumsi sedikit dari porsinya sehari-hari, jadi tidak terlalu kenyang," kata dr. Siti dalam acara Philips HealthTech Thought Leadership Forum, di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (19/5/ 2017).

Secara ilmiah, hormon tersebut memicu peningkatan fungsi sel saraf otak. Kondisi ini baik untuk kesehatan otak hingga mencegah kondisi demensia.

"Pikun bisa dicegah dengan mengurangi porsi karbohidrat dan lemak di tubuh karena dipicu rasa lapar pada lambung. Itu jawabannya kenapa mengurangi kalori makan, membuat postpone ageing, khususnya pada sel otak," kata dia.

Selain itu, ghrelin dapat dihasilkan kala seseorang berpuasa. Sebab, rasa lapar dalam jangka waktu tertentu, membuat lambung terus memproduksi hormon baik itu.

"Lapar saat puasa itu juga ada gunanya, dengan menghasilkan ghrelin itu tadi pada lambung. Kurangi jumlah total kalori sebesar 30 persen, sudah bisa memicu pembentukan hormon ini," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES