Wisata Dari Desa untuk Indonesia

Desa Wisata Purwosari Kulonprogo Tawarkan "Ayunan Langit Watu Jaran"

Minggu, 21 Mei 2017 - 05:01 | 237.85k
SENSASI BARU: Wisatawan menikmati
SENSASI BARU: Wisatawan menikmati "Ayunan Langit Watu Jaran" di Pedukuhan Sabrang Lor, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. (Foto: Istimewa)
FOKUS

Dari Desa untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wow spirit Dari Desa untuk Indonesia menggelosa ri Yogyakarta. Parawisata di Bukit Menoreh wilayah Kulonprogo bagian utara terus bergeliat. Sejumlah obyek wisata alternatif baru bermunculan. Setelah Kali Biru di desa Hargowolis, Kecamatan Kokap dikenal luas, kini hadir lagi Ayunan Langit Watu Jaran di Pedukuhan Sabrang Lor, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. 

"Ayunan Langit Watu Jaran menawarkan panorama alam yang elok, swafoto sekaligus menguji adrenalin. Destinasi wisata baru ini melengkapi obyek wisata yang sudah ada sebelumnya yakni Gua Kijang Kencono yang berada sekitar 200 meter dari puncak bukit Watu Jaran ini," kata Kepala Desa Purwosari, Purwito Nugroho Wiji Mulyanto.

Dijelaskan, pengunjung akan dimanjakan dengan sensasi ayunan setinggi delapan meter dengan bentangan 6 meter ke jurang. Bukit Watu Jaran sendiri berada pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (dpl). 

"Untuk menikmati Ayunan Langit, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 30 ribu. Rinciannya, Rp 10 ribu  tiket masuk sudah termasuk ojek pulang pergi dari lokasi parkir. Sedangkan Rp 20 ribu untuk biaya naik ayunan," jelasnya.

ayunanAkIsdY.jpg

Menjamin keselamatan pengunjung, lanjutnya, konstruksi dibuat sekuat mungkin dengan sling baja yang mampu menahan beban hingga 500 Kilogram. Operator profesional yang dilatih khusus oleh Tim SAR DIY, dan pengunjung dilengkapi sabuk pengaman atau harnest. 

"Proses pembangunan Ayunan Langit ini berlangsung sekitar tiga bulan, kami pasang tiang pancang sekuat mungkin. Pengunjung bisa menikmati wahana ini sekitar 5 - 10 menit. Kami pastikan aman, pengunjung tidak perlu khawatir untuk menikmati wahana ini," imbuhnya.

Disinggung target kunjungan, Purwito memasang target kunjungan 100 orang per hari. Hal itu bisa dilihat dari awal dibuka jumah pengunjung sudah mencapai sekitar 50 orang per hari. 

"Kita juga libatkan seluruh masyarakat dengan harapan bisa menambah income pendapatan masyarakat. Pembangunan awal dananya Rp 112 juta dari bantuan pihak hotel dan APBD Kulonprogo 2016," tandasnya,

General Manager Hyatt Regency Jogja, Nurcahyadi mengamini pihaknya ikut membantu pendanaan. Alasannya, Ayunan Langit Watu Jaran ini merupakan jawaban dari pertanyaan para wisatawan yang datang ke Jogjakarta dan kerap bosan dengan obyek wisata yang sudah ada. 

ayunan24IBdS.jpg

"Ide awal menghadirkan wahana ini memang bertujuan memberikan alternatif pilihan baru bagi wisatawan yang semakin banyak datang ke Jogja. Tentunya juga untuk pengembangan desa wisata Purwosari untuk menambah pemasukan warga," ucapnya.

Menurutnya, pihaknya akan berupaya melakukan brand storming untuk mengangkat Ayunan Langit ini dikenal di tingkat nasional. Sekilas, Ayunan Langit ini seperti ayunan yang datangnya dari langit, karena jika difoto hanya terlihat tali saja yang seperti tergantung di langit.

Pengembangan ke depan, selain memberikan modal awal, pihaknya juga berupaya melatih atau melakukan pembinaan kepada warga masyarakat untuk peningkatakan kualitas homestay dengan pelatihan bahasa Inggris. "Kami sangat optimis saat libur-libur nasional khususnya libur lebaran mendatang jumlah pengunjung akan meledak," ujarnya.

ayunan1QhZm.jpg

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Krissutanto mengatakan, Ayunan Langit ini unik dan terbilang baru di Kulonprogo. Potensi wisata di Desa Wisata Purwosari terbilang cukup lengkap, ada curug, gua hingga agrowisata wisata kebun Salak, sentra budidaya kambing PE, Kapulaga, Cengkih dan Teh.

"Kami tentu akan memberi dukungan sepenuhnya kepada masyarakat untuk pengembangan ke depan, khsusunya untuk promosi dan pemasaran. Infrastruktur jalan ke depan juga akan dibangun, tentunya setelah ada koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menanganinya," katanya.

Salah satu pengunjung, Ferti Defian Supriyano, warga Sleman menyatakan, informasi terkait Ayunan Langit didapatnya dari instagram. Saat mencoba, ia mengaku sangat puas kendati harus deg-degan takut untuk melihat ke bawah.

"Seperti ketagihan untuk mencoba kendati takut tubuh melayang di atas ketinggian. Awalnya saya tahu dari Instagram, kemudian diajak teman ke sini. Lokasinya jauh, jalannya jelek, tapi sampai di sini, terbayar semuanya," ucapnya dnegan penuh spirit Dari Desa untuk Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : CoWasJP.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES