Ekonomi Marhaban Ya Ramadhan

TPID Mulai Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

Sabtu, 20 Mei 2017 - 10:51 | 27.53k
ILUSTRASI: Sembako di Pasar Tradisional (Foto : Istimewa)
ILUSTRASI: Sembako di Pasar Tradisional (Foto : Istimewa)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Antisipasi kenaikan harga bahan pangan melonjak tinggi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan identifikasi terhadap gejala-gejala kenaikan harga.

Ketua TPID Provinsi Sumsel, Joko Imam Sentosa mengatakan harga murah bagi masyarakat merupakan hal terpenting dalam ekonomi suatu wilayah. Untuk mencapai harga maka dibutuhkan upaya untuk menjaga inflasi Sumsel agar rendah dan stabil. 

Dia menilai, harga bahan pangan di Bulan Ramadhan kerap meningkat dibandingkan bulan-bulan lainya.

"Untuk itu, TPID perlu melakukan identifikasi penyebab kenaikan harga tersebut. Lebih lagi, TPID juga perlu melakukan upaya agar tidak terjadi kenaikan harga dari sisi penawaran maupun permintaan," katanya, Sabtu (20/5/2017).

Oleh karena itu, menurutnya perlu adanya peningkatan produktivitas pertanian yang didukung infrastruktur pertanian yang baik, kemudian dibutuhkan ketersedian infrastruktur yang memadai untuk proses distribusi dan tata niaga perdagangan pangan.

Joko mengharapkan, pertemuan TPDI Jumat (19/5/2017) kemarin dapat disampaikan kegiatan-kegiatan TPID yang sudah dilakukan maupun permasalahan yang terjadi di lapangan maupun di daerah Kabupaten/Kota. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Rudi Khairudin mengatakan, menjaga stabilitas harga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan segenap komponen masyarakat.

"Diperlukan penguatan koordinasi terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang historis mengalami tekanan inflasi dibandingkan dengan periode lainnya," ujarnya.

Berdasarkan pengalaman beberapa kegiatan yang sudah dilakukan dalam mengantisipasi kenaikan harga selama Ramadhan di 2016 adalah inpeksi mendadak (sidak) pasar, pasar murah, operasi pasar, penayangan iklan layanan masyarakat dan talkshow himbauan kepada masyarakat untuk berbelanja bijak. 

"Kedepan kami berharap agar koordinasi yang telah berjalan dengan baik ini dapat terus kita tingkatkan,"pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES