Gotong Royong Mbangun Ndeso Tradisi Leluhur
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gotong royong mbangun ndeso merupakan tradisi warisan leluhur bangsa Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke pasti memiliki tradisi gotong royong. Warga bekerja bersama-sama untuk membantu warga yang lain atau membersihkan lingkungan.
Termasuk yang dilakukan warga Desa Purwodadi Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Mereka bergotong royong membersihkan Pantai Kondang Bandung desa Purwodadi Kec Donomulyo
Kamis (18/5/2017).
Drs.Sumardi MM Camat Donomulyo
Akp H Sardikan SE,SH, Kapolsek Donomulyo
Kapten Pitono Danramil Donomulyo
Pani dari Perhutani, awak dan ambulance dari puskesmas, Kades Purwodadi dan Kades Kedungsalam serta ibu PKK.
Kegiatan ini sebagai bentuk kerja nyata PKK dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke 45.
Gotong royong sebagai persiapan infrastruktur jalan markadam dalam rangka menuju pantai wana wisata Kondang Bandung.
Pelaksanaan pembuatan jalan markadam menuju pantai sepanjang 3,5 km dengan lebar 4 meter. Jalan yang sempit dibuat dua jalur agar tidak menebang pohon yang ada sehingga leluasa untuk simpangan mobil.
Kades Sutarmin bisa menggerakan warganya hari ini sebanyak 700 orang terdiri dari 2 dusun 16 RT untuk menata batu putih di jalan menuju pantai. Sedangkan masih ada 3 yang terdiru dari 25 RT dusun lagi yang belum di terjunkan yaitu untuk besok dan seterusnya secara bertahap sampai selesai.
Gotong royong ini di bantu sebuah alat berat untuk memindahkan dan menghancurkan batu yang menghadang jalan.
Drs.Sumardi MM Camat Donomulyo mengatakan jika jalan ini telah selesai dapat meningkatkan daya saing wana wisata untuk mensejahterakan warga masarakat karena meningkatkan perekonomian desa wisata.
Sementara itu Kapolsek Donomulyo, Akp H Sardikan SE,SH sangat mengapresiasi sekali warga yang selalu semangat dalam gotong rogong. Ia hmjuga mengingatkan akan gangguan kamtibmas yang dapat saja muncul sewaktu-waktu. "Terlebihbjika kunjungan ke pantai ini sudah makin ramai, harus dikelola betul parkir dan pengamanangnya agar tak terjadi gesekan. Tim sar juga diperlukan karena ada anak sungai yang digunakan naik perahu," terangnya.
Ia berharap agar gotong royong membangun jalan ini segera selesai. Hingga peningkatan ekonomi warga juga segera terealisasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rizal Dani |