Dewan Berharap Masalah Tapal Batas Antar Negara di Kalsel Tuntas 2019
TIMESINDONESIA, JAKARTA – DPRD Kalimantan Selatan berharap masalah tapal batas antar kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bisa dituntaskan sebelum tahun 2019.
Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Provinsi Kalsel, Syahdillah mengatakan, pihaknya sudah melakukan serangkaian pertemuan dengan perbagai pihak termasuk juga dengan jajaran kabupaten-kabupaten yang punya tapal batas bermasalah.
Terakhir pihaknya juga sudah melakukan pertemuan bersama dengan Biro Pemerintahan serta Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD). Karena itu, ujar Syahdillah, sekarang ini harus mulai kerja untuk menyelesaikan tapal batas antarkabupaten/kota dalam provinsi. Pihak dewan juga sudah melakukan pertemuan dengan Departemen Dalam Negeri dan sudah direspon baik.
Syaidillah yang juga mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) mengakui, urusan tapal batas sekarang memang belum memperlihatkan permasalahan yang serius, tetapi ke depan dipastikan akan jadi masalah, termasuk diantaranya kebijakan ekonomi, kebijakan masyarakat dan lain lain. "Kalau persoalan tapal batas tidak diselesaikan dan berlarut-larut, pasti menimbulkan permasalahan yang lebih rumit," ucapnya.
Syaidillah mencontohkan, ada masalah di tapal batas antara Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan Kabupaten Kotabaru. Dua kabupaten itu lagi mempermasalahkan sekitar 300 hektar kawasan Pegunungan Meratus yang sekarang dihuni sekitar 65 kepala keluarga. "Secara administrasi penduduknya yaitu KTPnya, warga ikut HST. Warga lebih memilih melakukan kegiatan sosial dan ekonomi dengan HST. Padahal wilayahnya ikut Kotabaru. Ini kan masalah serius. Dan warga jadi korban,” ujarnya.
Syaidillah mengaku lega, karena permasalahan tapal batas, sedikit demi sedikit sudah mulai ditangani meski belum tuntas.
Data Biro Pemerintahan Setdaprov Kalsel menyebutkan ada permasalahan 25 tapal batas di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Dari 25 masalah tapal batas itu sudah 20 tapal batas diselesaikan. Kini tinggal yang agak berat, salah satunya adalah tapal batas antara HST dengan Kotabaru. Sisanya yaitu ke- 4 masalah tapal batas itu ada di Kabupaten Tapin yang bermasalah dengan Kabupaten Barito Kuala (Batola) juga tapal batas antara Kota Banjarbaru dengan Kabupaten Banjar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |