Indonesia Positif Ketahanan Informasi Umat

Sekjen PP GP Ansor Apresiasi Kerukunan Antar Umat di Banyuwangi

Kamis, 18 Mei 2017 - 21:45 | 59.47k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara pelantikan PC GP Ansor Banyuwangi  (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara pelantikan PC GP Ansor Banyuwangi (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Umat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kerukunan antar umat beragama dan golongan adalah modal penting bagi pembangunan daerah.

Berbagai pembangunan dan kemajuan merupakan kerja bersama antara pemerintah, masyarakat dan segenap tokoh yang bersatu mengembangkan daerah.

"Pertumbuhan Banyuwangi saat ini, bukan karena pemimpinnya, tapi karena keguyupan masyarakatnya untuk membangun. Maka, penting kerukunan tersebut dijaga, bagaimana bisa membangun daerah kalau satu sama lain tidak rukun," kata Anas, Kamis (18/5/2017).

Sebagai ikhtiar dalam menjaga kerukunan tersebut, Banyuwangi meningkatkan intensitas dialog dan silaturahmi antarumat beragama.

Banyuwangi juga telah mendapat Harmony Award dari Kementerian Agama RI atas keberhasilannya menjaga kerukunan dalam keberagaman.

"Seperti halnya saat pelantikan GP Ansor, Pemuda Katolik, Pemuda Persada Hindu Dharma, Pemuda Muhammadiyah dan beberapa ormas keagamaan yang tergabung dalam Forum Pemuda Lintas Agama Banyuwangi ikut hadir," jelas Anas.

Prestasi ini juga mendapat apresiasi dari Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Adung Abdurrahman saat acara pelantikan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Banyuwangi di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Rabu malam (17/5/2017).

"Banyuwangi ini menjadi contoh menarik tentang bagaimana menunjukkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Meski masyarakatnya memiliki keyakinan yang beragam, tetap damai dan bersatu padu," kata Adung.

Dia mengatakan, saat ini konflik sosial mulai kerap muncul karena perbedaan yang dibesar-besarkan dan dipolitisasi. GP Ansor khawatir tenun kebangsaan bisa terkoyak jika situasi dewasa ini dibiarkan.

"Untuk itu, Pimpinan Pusat GP Ansor mengampanyekan kepada dunia tentang Islamic Humanitarian, Islam Kemanusiaan. Yaitu, Islam sebagaimana yang diterapkan di Indonesia, damai dan toleran di tengah kebhinekaan," tutur Adung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES