Wisata

BERITA FOTO: Rawat Ruwat Ranu untuk Pelestarian Lingkungan

Kamis, 18 Mei 2017 - 16:06 | 66.27k
Rawat Ruwat Ranu adalah kegiatan yang digagas oleh Laskar Hijau dalam rangka untuk menyambut bulan suci Ramadhan (Foto: Istimewa)
Rawat Ruwat Ranu adalah kegiatan yang digagas oleh Laskar Hijau dalam rangka untuk menyambut bulan suci Ramadhan (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rawat Ruwat Ranu adalah kegiatan yang digagas oleh Laskar Hijau dalam rangka untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan kampanye pelestarian lingkungan melalui jalan kebudayaan.

Karena Gunung Lemongan merupakan benteng ekologi Kabupaten Lumajang wilayah utara yang memiliki total 13 Ranu (Maar). Tujuh Ranu diantaranya berada di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sedangkan sisanya berada di Kabupaten Probolinggo. 

Ranu-ranu ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi masyarakat khususnya untuk air minum, irigasi, perikanan juga wisata.

Rawat-Ruwat-Ranu-BlmevI.jpg

Illegal logging yang terjadi pada kisaran tahun 1998-2002 telah meluluh lantakkan kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan, sehingga berdampak langsung pada 13 ranu yang indah tersebut. 

Salah satunya Ranu Klakah. Tak kurang dari 25 mata air di Ranu Klakah yang kemudian harus mati akibat perusakan hutan di Gunung Lemongan, dan sekarang tinggal 6 mata air saja.

Padahal, ranu ini menjadi tumpuan irigasi bagi 620 hektar areal persawahan yang ada di sekitarnya. Degradasi ekologi ini juga terjadi pada ranu-ranu yang lain, bahkan Ranu Kembar di desa Salak, kecamatan Randuagung hingga kering total.

"Kondisi kerusakan inilah yang memantik para relawan Laskar Hijau untuk melakukan gerakan konservasi di Gunung Lemongan dan di ranu-ranu yang ada di sekitarnya sejak 2005," jelas A'ak Abdullah Al-Kudus, penggagas Laskar Hijau.

Rawat-Ruwat-Ranu-CLTH2M.jpg

Selain melakukan penghijauan, para relawan katanya, juga melakukan kampanye-kampanye pelestarian lingkungan, salah satunya dengan jalan kebudayaan. 

Kegiatan serupa jelasnya, juga pernah dilakukan di tempat yang sama oleh Laskar Hijau sejak tahun 2006 - 2010 dengan title "Maulid Hijau". 

"Bedanya, kali ini panggung yang digunakan mengapung di atas air dengan ukuran 20x10 meter."

Rawat-Ruwat-Ranu-AHmfXr.jpg

Kegiatan ini tambah A'ak begitu populer disapa, akan dimulai pada pukul 12.30 WIB, dengan Istigotsah Kubro bersama warga sekitar Ranu Klakah dan akan dihadiri oleh Bupati Lumajang, kemudian dilanjutkan dengan pagelaran budaya yang meliputi seni tari, musik dan teater dari seniman-seniman Lumajang, Malang dan Probolinggo.

"Mereka berpartisipasi secara sukarela karena kepeduliaannya kepada pelestarian budaya dan lingkungan. Panggung ini adalah panggung rakyat, siapapun boleh hadir menyaksikan dan menampilkan karya seninya" katanya.

Rawat-Ruwat-Ranu-D9pZNF.jpg

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang sebagai pendukung kegiatan ini berencana akan menjadikan acara ini sebagai event tahunan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES