Peristiwa Daerah

Batu Lawang, Situs Megalitikum Unik Milik Bondowoso

Kamis, 18 Mei 2017 - 11:35 | 469.25k
Situs Bethong Labheng di Desa Banyuputih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso (Foto: Angga/TIMES Indonesia)
Situs Bethong Labheng di Desa Banyuputih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso (Foto: Angga/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keindahan alam, makanan khas, hasil pertanian, budaya dan sejarah adalah potensi utama Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Salah satunya adalah situs sejarah megalitikum yang cukup banyak tersebar dipenjuru Bondowoso.

Setelah situs Batu So'on (batu susun) yang begitu megah dan mirip situs stonehenge di Inggris, ada juga situs pra sejarah megalitikum lainnya yang tak kalah menarik. Yaitu Batu Pintu (Betho Labheng) atau juga terkenal dalam bahasa Jawa, Batu Lawang. Objek wisata ini melewati jalur arak-arak, tepatnya di Tomangan, Desa Banyuputih, Kecamatan Wringin.

Betho Labheng ini memiliki tinggi kurang lebih 7 meter, dengan posisi batu berada di ujung tebing area kebun. Banyaknya pepohonan tua sekeliling batu membuat pengunjung seolah berada kembali ke zaman pra sejarah.

Situs megalitikum ini diberi nama Betho Labeng atau Batu Lawang karena susunan batu yang rapi menyerupai pintu. Kemegahan Betho Labheng ini berkat empat bongkah batu besar yang menyusunnya. Dua batu menjadi penyangga serta dua buah batu lainnya tepat berada di atasnya. 

Jika dilihat, batu ini seperti daun pintu karena ada celah diantaranya. 

Sebagai situs kuno, cerita rakyat juga mewarnai keberadaan betho Labheng ini. Menurut juru kunci Betho Labheng, Abdul Wafi, konon terdapat dua orang petapa yang dipercaya sebagai sesepuh desa Banyuputih. Petapa tersebut adalah KH. Abdul Asis dan KH. Abdullah yang dimana keduanya saat bertapa selalu dijaga oleh macan (Harimau).

"Dua petapa tersebut bertapa di batu ini, dan dijaga harimau maka tidak ada yang berani masuk ke wilayah batu lawang tersebut," ungkapnya saat menunjukan Betho Labeng, Rabu, (17/5/2017).

Wafi menceritakan, tidak hanya wisatwan lokal yang datang berkunjung. Beberapa kelompok turis asing juga kerap kali datang untuk menikmati wisata pra sejarah ini. Seperti pada Sabtu pekan lalu, Wafi mendampingi kelompok turis asal Amerika Serikat.

"Mereka berkunjung untuk berwisata situs sejarah sekaligus mempelajari peninggalan sejarah berupa batu megalitikum", kata Abdul Wafi.

Sementara itu Camat Wringin M Shadiq mengatakan, di Kecamatan Wringin juga ada wisata lain, seperti wisata Rengganis yang ada di Desa Glingseran. Wisata Rengganis menawarkan wisata air terjun Sulaeman dan mata air yang diyakini peninggalan Dewi Rengganis putri Raja Majapahit yang tingal di lereng Gunung Argopuro.

Shadiq berharap, pemerintah Kabupaten Bondowoso memperhatikan wisata di Kecamatan Wringin, termasuk situs Batu Lawang ini. Shadiq ingin ada perbaikan terkait akses wisata dan fasilitas lainnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES