Peristiwa Nasional

Presiden Indonesia: Ganggu NKRI, Negara Akan Tindak Tegas!

Selasa, 16 Mei 2017 - 21:58 | 27.94k
Suasana pertemuan Presiden Jokowi bertemu dengan tokoh lintas agama, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5). (Foto: Setkab)
Suasana pertemuan Presiden Jokowi bertemu dengan tokoh lintas agama, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5). (Foto: Setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, peemrintahannya akan menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, serta tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Penegaskan tersebut disampaikan Jokowi kepada wartawan usai bertemu dengan tokoh lintas agama, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017) siang. Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan para tokoh lintas agama di Indonesia. 

Mereka adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin, Sekjen PBNU Hilmi Faishal Zaini, Ketua Walubi Hartati Murdaya, Ketua PGI Dr Henriette T.H. Lebang, Ketua KWI Ignatius Suharo, Ketua Matakin Uung Sendana, dan  Ketua Majelis bidang Hukum dan HAM PP Muhamadiyah.

Jokowi menegaskan bahwa kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul dijamin oleh konstitusi. Tetapi kebebasan tersebut harus sesuai dengan koridor hukum, harus sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan harus berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Jikalau pun dalam beberapa waktu terakhir ini ada gesekan antar kelompok di masyarakat, ia meminta agar mulai saat hal-hal tersebut untuk segera dihentikan.

’’Jangan saling menghujat karena kita ini adalah saudara. Jangan saling menjelekkan karena kita ini adalah saudara. Jangan saling memfitnah karena kita ini adalah bersaudara. Jangan saling menolak karena kita ini adalah saudara,” tegas Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, bahwa warga Indonesia tetap saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Karena itu, ia mengaku senang mendengar komitmen semua tokoh agama dan umatnya untuk terus menjaga, terus mempertahankan, dan terus memperkokoh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Saya senang dan berterima kasih mendengar komitmen semua umat beragama untuk terus menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian, dan toleransi antar umat, antar kelompok, dan antar golongan,” ungkap Presiden. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES