Kisah Sucining Jati Wibisana, Hangatkan Suasana Dinner Hotel Tugu
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hotel Tugu Malang kembali menggelar Indonesia Cultural Dining Series, Senin (15/5/2017) malam.
Indonesia Cultural Dining Series yang memasuki ke edisi 23 malam ini mengusung tema 'Sucining Jati Wibisana'.
"Indonesian cultural Dining Series, ini sajian makan malam yang dihibur pertunjukan budaya asli Indonesia dengan sajian masakan khas nusantara yang otentik," kata Sarasvati, Marketing Hotel Tugu, pada TIMES Indonesia.
Sarasvati mengatakan kegiatan ini, selalu mengusung tema dan menu berbeda. Untuk Malam ini menampilkan wayang kulit dengan cerita Sucining Jati Wibisana. Kegiatan ini, juga menjadi upaya Hotel Tugu melestarikan budaya, karena juga dihadiri oleh 90 persen tamu mancanegara.
Sucining Jati Wibisana menceritakan tentang Dasamuka mencari dan sekaligus menculik Dewi Sinta. Namun, Gunawan Wisbisana sang adik menilai perbuatan Dasamuka ini, tidak benar dan seketika itu diingatkannya.
Dasamuka yang merasa benar mengusir adiknya. Wibisana yang diusir akhirnya mengikuti Prabu Ramawijaya. Mengetahui hal itu, ponakannya, Indrajit berusaha menyerang Prabu Ramawijaya.
"Malam hari Indrajit menyerang Ramawijaya dengan jurus yang bisa membuat orang tertidur. Jadi ia dan pasukan keranya tertidur pulas," kata Ki Bayu Suryo Kusumo.
Wibisana yang tidak terkena serangan tersebut akhirnya mengetahui perbuatan Indrajit. Ia pun langsung mengambil anak panah dan memanah keponakannya tersebut.
"Indrajit yang terkena panah pun langsung kembali ke wujudnya menjadi awan mendung," tambahnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |