Peristiwa Daerah

Antisipasi Serangan Siber, Ini Langkah Pemkab dan Pemkot Probolinggo

Senin, 15 Mei 2017 - 11:46 | 27.85k
ILUSTRASI: Antisipasi Serangan Siber. (Foto: Liputan6)
ILUSTRASI: Antisipasi Serangan Siber. (Foto: Liputan6)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ganasnya ancaman siber berupa malware, khususnya ransomware jenis wannacry, membuat instansi di lingkungan Pemkot Probolinggo, Jawa Timur waspada. Bahkan sejak pukul 23.00 WIB tadi malam, data penting di PC yang terkoneksi internet, tak dibuka.

Langkah itu dilakukan sesuai dengan petunjuk Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia. "Mulai tadi malam sampai jam 11 nanti. 24 jam," kata Pelaksana Tugas Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, Senin (15/5/2017).

Menurut pria yang biasa disapa Tiyok ini, langkah antisipasi tersebut telah disampaikan ke instansi lain di lingkungan pemkot, lewat grup WhatsAp.

Ada instansi yang jadi korban? "Sejauh ini, belum ada laporan," ujarnya.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Moh Saleh, drg Rubiyati mengatakan, pihaknya juga melakukan backp up data-data penting seperti data rencana dan pengembangan (renbang). "Teman-taman sudah mulai bekerja (back up)," katanya.

Di Kabupaten Probolinggo, langkah antisipasi juga dilakukan. "Yang kami khawatirkan, Bappeda yang punya server sendiri, Dinas Pendidikan yang punya dapodik (data pokok pendidikan) serta Dinkes dan RSUD. Tapi alhamdulillah sementara aman, dan semoga aman seterusnya," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian, Tutug Edi Utomo.

Tutug menyatakan, sejumlah instansi di lingkungan pemkab melakukan langkah back up data-data penting. Terutama yang berkaitan dengan layanan masyarakat. "Kami melangkah cepat. Begitu ada panduan, langsung ditindak lanjuti," ujarnya.

Diketahui, Kementerian Kominfo mengimbau agar segera melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman malware khususnya ransomware jenis wannacry. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan bahkan mengategorikan virus ini sebagai teroris siber.

Sebab, seperti yang diberitakan di beberapa media baik di dalam ataupun luar negeri, virus ini telah menyerang beberapa 100 negara, termasuk Indonesia. 

Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.  Dengan adanya serangan siber itu, kominfo meminta masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber.

Serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES