Peristiwa Daerah

Desak Pengusutan Demo Palu Arit, Massa Anti Komunis Datangi Polres Banyuwangi

Minggu, 07 Mei 2017 - 14:26 | 57.49k
Koordinator aksi Gerakan Masyarakat Penyelamat NKRI, Bambang Subagyo (tengah) sedang menunjukan surat pemberitahuan aksi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Koordinator aksi Gerakan Masyarakat Penyelamat NKRI, Bambang Subagyo (tengah) sedang menunjukan surat pemberitahuan aksi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Demo dengan mengusung logo palu arit di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, 4 April 2017, terus menuai reaksi masyarakat. Bahkan, 500 an massa anti Komunis yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Penyelamat NKRI, Senin (8/5/2017) akan menggelar demo didepan Mapolres Banyuwangi.

Langkah ini dilakukan sebagai wujud kekecewaan terhadap kepolisian yang dinilai lamban dalam mengungkap dalang di balik demo yang mengibarkan gambar mirip lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut.

“Sudah satu bulan lebih, tapi Polisi belum mengungkap otak demo tersebut, untuk itu kita akan demo guna mendorong Polres Banyuwangi, segera menuntaskan kasus ini. Dan surat pemberitahuan sudah kita kirimkan,” ucap Koodinator aksi, Bambang Subagyo, Minggu (7/5/2017).

Disebutkan, massa yang akan turun adalah gabungan dari sejumlah elemen, baik nasionalis maupun Islam. Diantaranya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser, Pemuda Pancasila (PP), Forum Penyelamat Umat Indonesia (FPUI), Forum Suara Blambangan (Forsuba) dan lainya. Termasuk dari organisasi kemahasiswaan, salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banyuwangi.

Reaksi massa anti komunis ini memang cukup beralasan. Terkait kekejaman PKI, Banyuwangi, memang memiliki catatan sejarah kelam. Yakni, 60 orang lebih kader GP Ansor telah menjadi korban kekejaman komunis pada 18 Oktober 1965. Sebagai penanda peristiwa tersebut, di Dusun Cemetuk, Desa Cluring didirikan monumen.

“Kita berharap Polisi tidak menunggu sampai masyarakat bergerak sendiri, ini bukan kriminal biasa, ini ada indikasi ancaman musuh negara, ancaman keutuhan NKRI,” ucap Bambang.

Ketua Forsuba, Abdillah Rafsanjani menambahkan, dalam aksi massa akan mengusung lima tuntutan. Yang pertama, mendesak Polisi segera menangkap korlap demo palu arit di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan kedua, waspadai kebangkitan PKI di Banyuwangi. Tuntutan ketiga, mendorong TNI, dalam hal ini Kodim 0825 Banyuwangi, untuk pro aktif membantu Kepolisian agar segera menangkap otak demo palu arit Pesanggaran.

“Keempat, kita siap menghadang berdirinya khilafah di Indonesia, karena Pancasila dan NKRI adalah harga mati dan terakhir, kita sampaikan bahwa mencoba mengganti Pancasila dan NKRI sama dengan menabuh genderang perang melawan kami,” tegasnya.

Untuk itu, sambung Abdillah, selain di depan Mapolres Banyuwangi, demo juga akan digelar di depan Makodim.

“Ancaman apapun yang kami dapatkan karena aksi ini, kami siap, karena kami yakin, berjuang dan mempertahankan NKRI serta melawan indikasi musuh negara adalah benar,” pungkas sesepuh GP Ansor Banyuwangi, yang juga mantan Penglima Pasukan Berani Mati ini.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Yoga, menjelaskan bahwa pihaknya masih kesulitan menemukan barang bukti spanduk berlogo palu arit. Beberapa kali penggeledahan dirumah para pelaku demo juga tak pernah membuahkan hasil. Demi mengungkap dalang, Polisi telah memeriksa 23 orang pelaku demo dan saksi.

”Saat ini video rekaman sedang dalam penelitian ahli IT Polda Jatim untuk memastikan legalitas video, disitu dipastikan apakah video tersebut berasal dari kamera perekam pertama atau dari media sosial. Karena jika video tersebut berasal dari media sosial maka tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti,” katanya, Kamis lalu (4/5/2017).

Seperti diberitakan, sekelompok massa melakukan demo menolak perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI) pada 4 April 2017. PT BSI, merupakan pengelola tambang emas Gunung Tumpang Pitu. Dalam demo itu, massa mengibarkan dua spanduk berlogo palu arit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES