Kopi TIMES

Merdeka dengan Buku

Kamis, 04 Mei 2017 - 00:30 | 44.68k
Busri Toha, Jurnalis TIMES Indonesia, di Madura, Jawa Timur. (Grafis: TIMES Indonesia)
Busri Toha, Jurnalis TIMES Indonesia, di Madura, Jawa Timur. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTABUKU merupakan simbol pengetahuan, ilmu dan belajar. Buku ibarat sebuah gudang. Gudang yang berisi segala kebutuhan orang yang masuk pada gudang itu. Ia adalah khazanah pengetahuan yang sangat berharga dan penuh nilai dan makna.

Buku memiliki kekuatan tidak terbatas oleh ruang belajar seperti sekolah. Tidak terbatas oleh kebijakan pendidikan nasional maupun daerah. Sebab, dimanapun dan kapanpun, anak didik dapat mengikuti dengan tekun penyampaian pengetahuan yang bertaburan dalam buku. Itulah bagian dari keunikan dan kelebihan buku yang harus tetap dipertahankan.

Meski, lembaga pendidikan disibukkan dengan sistem pendidikan atau aturan dari pendidikan nasional, kadang mempersempit ruang kreatifitas siswa, namun bagi siswa yang mempunyai semangat tinggi untuk memperoleh pengetahuan luas, dapat diperoleh dengan buku tanpa diatur oleh waktu dan ruang belajar di sekolah.

Nah, ditengah-tengah kesibukan lembaga pendidikan dengan administrasi sekolah dan guru sedang mempersiapkan diri dalam menghadapi proses sertifikasi, buku bisa menjadi alternatif jitu untuk tetap memperoleh pengetahuan. Buku sumber pengetahuan.

Ada beberapa tuntutan yang dimiliki buku, yang sepertinya tidak jauh berbeda dengan keharusan anak didik pergi ke sekolah. Pertama, buku sebagai ruang belajar. Membaca buku membutuhkan keseriusan dan keaktifan pembaca untuk terus mengikuti butir-butir gagasan yang disampaikan oleh si pengarang buku tersebut.

Terkadang, ketika kita sedang membaca buku, rasa bosan, ngantuk hingga putus asa seringkali menghantui saat membaca buku. Bahkan, kerapkali membuat si pembaca buku tidak kuat untuk melanjutkan membaca yang ada dalam kertas itu. Maka tak boleh dibiarkan.

”Janganlah berputus asa. Tetapi jika anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa” kata Aristoteles.

Bagi saya, itu tak jauh beda dengan anak didik ketika mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Ketika dalam kelas, sering bosan, ngantuk dan putus asa datang secara tiba-tiba. Tapi harus tetap dipaksakan untuk mengikuti KBM dalam kondisi apapun.

Begitu juga dengan buku. Andai saja, orang yang membaca buku, terus dipaksakan meski dalam kondisi tidak semangat untuk mengikuti butir-butir gagasan penulis buku, maka segela pengetahuan dalam buku akan diperoleh. Sehingga, tanpa disadari, ia telah aktif mengikuti proses belajar mengajar antara pengara dan pembaca buku.

Kedua, ketekunan. Membaca buku mengharuskan pembaca tekun dan pantang menyerah. Menyelesaikan membaca dari semuan gagasan yang bertebaran dalam setiap butir dan prgraf dalam buku, sehingga penyampaian pengarang buku akan mampu diserapnya.

Dengan demikian, ditengah-tengah kesibukan sejumlah lembaga pendidikan, buku bisa dijadikan sebagai ruang belajar alternatif yang sangat ampuh. Memang, semua ini sangat mudah dan gampang untuk dikatakan, tapi tidak mudah untuk dilakukan dan ditekuni.

Maka dari itu, pelajar atau anak didik, seharusnya aktif mencari alternatif lain untuk mempereleh ilmu pengetahuan tanpa harus meninggalkan ruang kelas untuk belajar. Masa sekarang, anak didik tidak cukup hanya mengandalkan KBM di Sekolah tanpa mencari alternatif lain untuk memperoleh pengetahuan.

Dengan buku, anak didik akan bebas memperoleh pengetahuan dan pendidikan yang cukup berarti demi masa depan lebih baik. ”Pendidikan adalah bekal hari tua” kata Aristoteles.

Dari itu, tidak ada salahnya anak didik untuk mendapatkan buku dan kemudian dibaca. Apalagi, kini buku dan informasi sudah gampang didapatkan baik melalui ebook maupun buku lain yang tersebar di sejumlah pertokoan. Tidak ada alasan bagi generasi muda tidak mau tekun membaca. Membaca dan membaca. (*)

*Busri Toha, Jurnalis TIMES Indonesia, di Madura, Jawa Timur

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES