Peristiwa Daerah

Mahasiswa UB Gelar Aksi Tolak PTN BH 100 Persen

Selasa, 02 Mei 2017 - 18:18 | 27.85k
Sejemlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Brawijaya berunjuk rasa didepan halaman rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (2/5/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)
Sejemlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Brawijaya berunjuk rasa didepan halaman rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (2/5/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang,  Jawa Timur, yang tergabung dalam Aliansi Brawijaya Menggugat, Selasa (2/5/2017) menggelar aksi di depan Rektorat kampus setempat.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa aneka atribut demonstrasi seperti poster dan lainnya. Dalam poster yang dibawa bertuliskan tuntutannya yang meminta kampus UB tidak menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) hingga menolak kenaikan UKT. 

Para mahasiswa yang memadati halaman rektorat  itu meneriakkan yel-yel yang mengatakan bahwa mereka menolak UB menjadi PTN BH.

Salah satu koordinator lapangan, Reza Zia Ulhaq menjelaskan, bahwa aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). 

Mahasiswa, lanjut dia, dalam rangka Hardiknas, masih banyak yang harus dibenahi dari kampus ini. Setidaknya, ada 10 tuntutan yang mereka inginkan dari pimpinan kampus. 

Tuntutan tersebut adalah menolak PTN BH 100 persen, kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), menuntut agar UKT Hanya untuk delapan semester, optimalisasi kebijakan parkir dan transportasi UB.

Selain itu, ribuan mahasiswa juga meminta rektorat dan dekanat untuk memperjelas status UB Kediri. Mereka juga meminta UB agar segera menyelesaikan permasalahan vokasi. 

"Kami minta agar vokasi dikembalikan ke organisasi dan tata kelola (OTK) UB, pembenahan dan rekonstruksi birokrasi vokasi, pembenahan dan evaluasi sistem pendidikan serta mengevaluasi SPP semester 4,5 dan 6," bener Reza.

Reza menjelaskan, mereka juga meminta kampus memenuhi janji jaket, kaos dan almamater. Selain itu, juga menuntut transparansi dana UB, menyelesaikan masalah unit kerja mahasiswa (UKM) serta pembenahan fasilitas UB. 

"Kami minta 10 poin itu dan kami harap rektorat memfasilitasi kami," tegas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES