Peristiwa Daerah

Festival Kampung Pencinan, Upaya Pelestarian Budaya Jawa dan Tionghoa

Minggu, 30 April 2017 - 21:15 | 74.06k
Suasana Festival Kampung Pecinan. (Foto: Imadudin/TIMES Indonesia)
Suasana Festival Kampung Pecinan. (Foto: Imadudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Festival Kampung Pecinan Kota Malang kembali digelar di Jalan Wiromargo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur Minggu (30/4/2017).

Kegiatan tahunan ini telah memasuki tahun ketiga, sejak diinisiasi tahun 2014 lalu. Dalam kegiatan yang digelar Program Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Sastra, Universitas Ma Chung, ini, juga menggandeng Dinas Pariswisata Kota Malang.

karnaval-29R0pE.jpg

Rektor Universitas Ma Chung,Dr Chatief Kunjaya MSc. Dr Chatief Kunjaya MSc. mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa. Sebab, keduanya memiliki beberapa persamaan.

Salah satunya kesenian, Barongsai dan Macan Budoyo . Keduanya memiliki persamaan, namun iringan musiknya berbeda. Karena itu, ini bisa menjadi upaya melestarikan budaya bangsa Indonesia.

karnaval-31qWI6.jpg

"Kami harapkan selain menampilkan budaya Jawa dan Tionghoa, acara ini juga bisa menjadi even pariwisata yang bisa menarik wisatawan lokal dan asing," kata Chatief. 

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang, Ida Made Ayu Wahyuni menilai kegiatan kesenian ini merupakan bentuk upaya kecintaan generasi muda terhadap budaya tanah air. Oleh karena itu, ia akan terus mendukung kegiatan ini dan akan berusaha memasukkannya dalam agenda pariwisata Kota Malang. 

Menurutnya, bentuk akulturasi seni budaya Jawa dan Tionghoa yang ditampilkan akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, sekaligus menjadi salah satu icon budaya Kota Malang.

"Masyarakat juga harus turut serta menjadi ini sebagai ikon wisata. Mudah-mudahan ini juga bisa berkaloborasi dengan kampung tematik lainnya untuk meningkatkan pariwista di Kota Malang," kata Ida.

karnaval-4IHGnW.jpg

Lebih lanjut, Ketua pelaksana, Stefanie Gracia Gunawan mengatakan tahun ini, pihaknya mengambil tema Journey to China Town. Tema ini diambil karena dalam festival ini, menampilkan berbagai akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

"Festival ini menampilkan berbagai seni budaya, mulai dari tari-tarian, bazar makanan Tionghoa dan Jawa, permainan musik Koyek (alat musik China) dan Gamelan, serta bela diri Wushu dan Pencak Silat," kata wanita yang akrab disapa Grace ini.

karnaval-5n1PHL.jpg

Festival yang berlangsung sore hingga malam ini, mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat. Ratusan orang datang ke lokasi sembari menyaksikan berbagai kesenian yang ditampilkan. 

Banyak pula yang membawa keluarga dan anak-anak untuk menyaksikan perpaduan budaya dalam festival ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES