Peristiwa Daerah

Warga NU Banyuwangi Ikuti Workshop Produksi Busana Muslim

Jumat, 28 April 2017 - 17:35 | 35.55k
Penutupan bimbingan teknis produksi busana muslim di LKP Happy Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jumat (28/4/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Penutupan bimbingan teknis produksi busana muslim di LKP Happy Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jumat (28/4/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk meningkatkan kualitas serta produksi busana muslim di Banyuwangi, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia latih warga Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi, Jawa Timur.

Kegiatan yang dilakukan di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo tersebut diikuti 25 peserta dari seluruh perwakilan warga NU. Pelatihan digelar selama 4 hari, mulai 25-28 April 2017.

Jenih Rokib, Kepala Seksi Pemberdayaan Kementerian Perindustrian mengatakan, selain untuk memerbanyak motif busana muslim yang sudah ada, pelatihan ini diharapkan bisa menstimulus peserta untuk berwirausaha.

"Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong ekonomi tingkat bawah, sehingga mampu membuka peluang kerja secara mandiri," kata Jenih Rokib usai menutup kegiatan bimbingan teknis produksi busana muslim di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Happy, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Jumat (28/4/2017).

Sebagai instruktur adalah Ade Riatin,  ahli desain dan mode dari Jakarta memberikan pengenalan teori dasar, pola desain, pemotongan, dan praktek penjahitan.

"Saya harap peserta ini, nantinya tidak hanya menjadi menjadi penjahit, namun bisa menjadi konsultan penjahit bagi pelanggannya," ungkap Ade.

Dirinya juga mengatakan kekagumannya dengan perkembangan fasion di Banyuwangi yang begitu pesat, dan kemampuan para peserta sehingga dari keseluruhan peserta, Ade tak kesulitan dalam memberikan materi.

"Semuanya sudah sangat bagus, namun tinggal poles saja, agar inspirasi dunia fasionnya bisa keluar," ungkapnya.

Sementara itu Khumaidi Ketua Ranting NU Desa Kedungwungu. menyampaikan terima kasih dengan adanya kegiatan ini dan berharap Kementerian Perindustrian terus memberikan pelatihan kepada masyarakat.

"Program ini sangat bagus untuk mendorong ekonomi kreatif di tingkat bawah, sehingga peluang kerja akan ada dan berkembang, tanpa harus ke Jakarta," kata sosok yang juga pemilik LKP Happy.

Di ahir acara, para peserta juga menggelar fasion show dengan baju yang telah dibuat peserta itu sendiri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES