TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan jika pemilihan umum pada 2019 mendatang sudah siap menggunakan mekanisme voting elektronik (e-voting).
"Tadi saya sampaikan, tahun 2018 data kependudukan akan sudah siap, yang dewasa dan yang punya hak pilih datanya siap, tinggal KPU melakukan verifikasi ulang. Kalau itu bisa nanti 2019 mau e-voting memungkinkan dan siap," tegasnya.
Menurut Mendagri, pemerintah sejatinya menargetkan pemberlakuan e-voting pada Pemilu 2024 mendatang. Namun ia mengklaim jika dalam tempo dua tahun ke depan, mekanisme itu sudah siap dipakai.
Mendagri pun menyatakan jika aturan mengenai e-voting ini akan turut dimasukkan dalam RUU Pemilu. Dengan pemberlakuan e-voting ini nanti, diharapkan proses pemilu bisa digelar lebih cepat dan efisien.
"Nanti dengan e-voting, misalkan jam segini perhitungan suara di TPS selesai, maka dalam detik yang sama sudah terekam di KPU pusat, bisa lewat sms model handphone," imbuhnya.
Soal regulasi, ia menyatakan jika hal itu nanti akan diserahkan ke KPU, sementara mekanisme pengawasan tetap pada Bawaslu, sedangkan pengamanannya bisa diusung TNI/POLRI, BIN, perguruan tinggi dan pers. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Ronny Wicaksono |
| Publisher | : Dhian Mega |
| Sumber | : Antara News |
