Wisata

Target Desa Wisata di Bali Terkendala Anggaran

Jumat, 28 April 2017 - 13:53 | 82.45k
Uluwatu Bali. (Foto: The Bali Bible)
Uluwatu Bali. (Foto: The Bali Bible)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembinaan 100 desa wisata hingga 2018.

Sejak program ini dicetuskan mulai 2013, hingga tahun 2017 pembinaan Desa Wisata di Bali telah mencapai 53 desa. Sisanya 47 Desa wisata masih dalam proses dan terus mendapatkan pembinaan.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Bali Nyoman Wardawan menjelaskan, untuk desa wisata pihaknya masih fokus menyiapkan infrastruktur, sarana prasarana dan tentunya komitmen dari masyarakat setempat untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata.

"Dari 100 Desa Wisata yang kita targetkan, sudah mulai tahap berkembang itu sebanyak 57 Desa. Sisanya masi kami lakukan sosialisasi, karena untuk menjadikan desa wisata itu juga perlu komitmen penduduknya, bagaimana kenyaman Desa itu, keamanan desa itu dan menjaga ontentik suasana Desa wisata itu," ucapnya saat ditemui Times Indonesia dalam  Forum group discussion (FGD) pada hari Jumat (28/04/2017) bertempat di kantor Redaksi Bisnis Indonesia.

Menurut Wardawan, desa yang berkembang pesat di antaranya adalah Desa wisata Panglipuran, Jatiluwuh, Pingih dan banyak lainnya yang tersebar di di Kabupaten Gianyar, Klungkung, dan Karengasem." 

"Kita optimistis untuk mengembangkan Desa Wisata di Bali," ucapnya. 

Nyoman-WardawanRwpeu.jpgKepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Bali Nyoman Wardawan, Jumat (28/04/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)

Meski optimisitis, Wardawan mengatakan anggaran yang minim menjadi kendala dalam pengembangan desa wisata. Anggaran per tahun mencapai Rp 200 juta dengan target 20 Desa Wisata yang menjadi sasaran untuk dikembangkan per tahun

"Untuk yang saat ini baru tercapai hanya 15 desa per tahun karena anggaran juga tidak sesuai dengan yang dicanangkan, tetapi kalau anggaran sesuai dengan yang dicanangkan tentunya akan selesai," ucapnya.

Selain itu Wardawan juga menyampaikan untuk lebih mengenalkan Desa Wisata di Bali, pihaknya akan bekerjasama dengan perusahan swasta agar desa wisata bisa sekaligus menjadi desa berbasis digital.

"Untuk Desa Wisata berbasis digitali kami masih belum karena juga terbatas dengan anggaran. Karena itu, kami berencana bekerjasama dengan swasta, untuk membuat digital marketing seperti pembuatan website supaya orang dengan mudah mengakses, seperti apa desa wisata di Bali, bagaimana suasanya dan uniknya seperti apa," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES