Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Jalan Berliku Sang Mahasiswa Sukses

Kamis, 27 April 2017 - 17:17 | 122.36k
M Amilludin, M Nurudin, Danil Arifin, Aji Setya mahasiswa yang dikirim fakultas Peternakan Unisma untuk mengikuti seleksi atas permintaan dari PT. Japfa Comfeed, Kamis (27/4/2017) (Foto: ajp. TIMES Indonesia)
M Amilludin, M Nurudin, Danil Arifin, Aji Setya mahasiswa yang dikirim fakultas Peternakan Unisma untuk mengikuti seleksi atas permintaan dari PT. Japfa Comfeed, Kamis (27/4/2017) (Foto: ajp. TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Semangat mengenyam bangku kuliah dapat meruntuhkan segala rintangan.  Itu yang dirasakan beberapa mahasiswa yang kuliah di Universiyas Islam Malang. 

Aji Setyawan mahasiswa Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Unisma mengisahkan perjuangannya agar dapat duduk di bangku kuliah. Aji yang selepas SMK langsung bekerja itu diam-diam menabung. Setelah 2 tahun bekerja dia memutuskan mendaftar kuliah.

Namun restu orang tua tak dikantonginya. Dengan sabar Aji memberikan pengertian pada orang tua,  bahwa pendidikan itu penting. Ia meyakinkan sang orang tua bahwa akan berhasil kuliah dan mendapatkan pekerjaan bergengsi setelah lulus nanti. 

 Aji menyelesaikan pendidikan sambil menekuni berbagai usaha dan mendapatkan beasiswa atas nilai akademisnya. 

Tak sia-sia, perjuangannya selama tujuh semester membuahkan hasil melegakan. Dia beserta ketiga rekannya diterima di PT. Jafca Comfeed untuk posisi supervisor produksi sebelum bergelar sarjana.

Selama tiga semester pertama kuliah, orang tua Aji tidak mengetahui bila dia membiayai kuliah dari hasil tabungannya sendiri. Menginjak semester kelima, sisa tabungannya digunakan untuk modal usaha batu bata milik keluarga yang hanya berjalan dua semester karena harga yang terus anjlok. 

Namun keyakinan tidak membuatnya menemui jalan buntu. Dua beasiswa diterimanya. Di semester terakhir, Aji juga sempat berjualan pakan reptil.

“Saya sempat pesimis mengenai biaya kuliah. Tapi saya percaya, bila ada niat tentu selalu ada jalan. Saya sebagai anak terakhir dari orang tua petani yang sudah tua, harus berjuang  untuk kebaikan dan kebanggaan mereka,” ungkapnya.

Perjuangan yang tidak kalah menginspirasi juga dialami oleh Danil Arifin, mahasiswa fakultas peternakan yang juga telah diterima dengan posisi Supervisor Produksi di perusahana yang sama. Danil Arifin sempat menganggur selama satu tahun setelah lulus SMA pada tahun 2012. 

Karena tak mendapatkan restu dari keluarga untuk melanjutkan kuliah, Danil menjalani masa menganggur dengan berjualan pulsa keliling, berjualan nangka, tebu, terkadang berjualan ikan. Semuanya dilakukan karena merasa bosan tidak memiliki kegiatan. 

“Berat sekali untuk saya melihat teman-teman yang kuliah, tapi saya masih harus berjualan kesana-kemari,” ujarnya.

Berkat keuletannya memberikan pemahaman pada orang tua mengenai tuntutan pekerjaan yang seringnya meminta lulusan dari sarjana, akhirnya dia mendapatkan restu untuk kuliah. 

Diceritakan Danil, selama berkuliah dia bertemu dengan teman-teman yang selalu kompak dan mendukung satu sama lain di berbagai bidang, seperti olahraga dan akademis hingga dikenal di fakultas sebagai angkatan yang paling solid.

“Ini membuat saya menyadari bahwa rencana Tuhan memang yang paling indah. Saya merasa beruntung karena masuk kuliah setelah satu tahun, karena akhirnya saya bertemu rekan-rekan yang sejak dulu selalu saya impikan untuk berada di hidup saya,” tuturnya.

Berkat prestasi akademiknya, Danil mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Danil lulus dengan masa studi tujuh semester dan IPK 3,75. Hal ini tentu membuat sang kakak yang membiayai kuliahnya sejak semester pertama hingga kelima dengan bekerja sebagai TKI, dan orang tuanya yang membiayai di semester 6 dan 7, merasa bangga. “Seneng banget dan bangga banget katanya. Barusan saya telfon,” ujar Danil.

Danil Arifin dan Aji Setyawan merupakan dua dari empat lulusan jurusan peternakan fakultas Peternakan Unisma yang telah berhasil mendaptkan pekerjaan pertama sebelum bergelar sarjana. 

Bersama dengan M. Amilludin, dan M. Nurudin, mereka merupakan empat orang yang dikirim fakultas untuk mengikuti seleksi atas permintaan dari PT. Japfa Comfeed sendiri. Setelah menjalani serangkaian tes, keempatnya diterima bekerja dengan posisi supervisor produksi.

Dekan Fakultas Peternakan Unisma, Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, MP, menuturkan secara legal Fakultas Peternakan Unisma belum memiliki kerjasama dengan PT. Japfa Comfeed Indonesia, namun selama beberapa tahun terakhir ini telah merekrut banyak lulusan Unisma.

“Menurut Bariwu Subagio, Manager Head of P & GA East Haca & Bali Region PT. Comfeed Indonesia, lulusan kami selalu memiliki etos kerja yang bagus sehingga mereka ingin merekrut pegawai secara langsung di Unisma. Berdasarkan tes, keempat mahasiswa kami semuanya diterima dan kini sedang menjalani training yang telah dimulai sebelum wisuda lalu,” ujar Inggit.

Dengan adanya hal tersebut, Inggit akan menindak lanjuti secara legal untuk mengadakan MoU dengan PT. Japfa Comfeed sebagai suatu langkah membantu mengawal lulusannya dalam memperoleh pekerjaan pertama. Inggit juga berpesan, sebagai lulusan Unisma mereka harus selalu memberikan yang terbaik di lingkungan pekerjaan.

“Mudah-mudahan mereka selalu kreatif dan inovatif. Serta tak melupakan almamaternya dengan menjadi jaringan pekerjaan bagi adik-adiknya nanti,” harap Inggit.

Fakultas Peternakan sendiri merupakan salah satu fakultas dengan akreditasi A, sehingga Inggit selalu berupaya untuk menekan lama studi mahasiswanya serta membantu lulusan mempeprpendek masa tunggu pekerjaan. Fakultas Peternakan Unisma juga kini telah memiliki program studi S2 yang telah berjalan selama dua tahun.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES