Indonesia Positif Ketahanan Informasi Sosial

Ratusan Warga Purbalingga Ikut Simulasi Tanggap Bencana

Rabu, 26 April 2017 - 23:26 | 45.71k
Simulasi penanganan korban musibah tanah longsor di Desa Kramat, Purbalingga, Rabu (26/4/2017) (Foto: MDMC Purbalingga For Purbalingga TIMES)
Simulasi penanganan korban musibah tanah longsor di Desa Kramat, Purbalingga, Rabu (26/4/2017) (Foto: MDMC Purbalingga For Purbalingga TIMES)
FOKUS

Ketahanan Informasi Sosial

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 159 orang turut bagian dalam acara simulasi tanggap bencana yang di gelar pada hari Rabu (26/4/2017) di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga bersama Muhammadiyah Disaster Menagemen Center (MDMC) Purbalingga, dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN).

BACA JUGA : MDMC Purbalingga Sosialisasikan Kebencanaan kepada Pelajar SMK

Ketua MDMC Purbalingga, Suprapto menceritakan bahwa, dalam simulasi itu masyarakat Desa Kramat berhamburan keluar rumah. Setelah mendengar bunyi sirine dan kentongan sebagai tanda adanya bencana tanah longsor.

“Tampak dalam peragaan itu, sebagian warga ada yang histeris dan menangis. Adapula warga yang merasa bingung. Kemudian ada warga yang tertimpa kayu. Sehingga membuat suasana tampak sangat kacau,” kata Suprapto, Rabu (26/4/2017) malam.

Simulasi tersebut merupakan rangkaian peringatan HKBN yang telah dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 25 – 26 April 2017 di Kabupaten Purbalingga yang dipusatkan di Desa Kramat.

“Semua ada 200 peserta yang terlibat dalam acara simulasi tersebut. Mulai dari unsur masyarakat, BPBD, MDMC Purbalingga dan Tim Siaga Desa. Hadir pula Bupati Purbalingga, Bapak Tasdi beserta SKPD,” ucap Suprapto.

Suprapto juga menjelaskan bahwa, kegiatan itu bertujuan untuk melatih kemandirian warga rawan bencana dalam menghadapi bencana yang sesungguhnya.

“Maka dari itu pada tanggal 25 April 2017 kemarin,  Tim Siaga Bencana Desa Kramat dibekali materi tentang bencana tanah longsor. Mulai dari tanda-tanda tanah longsor sampai dengan bagaimana penanganannya,” ungkapnya.

Dan secara teknis, sambung Suprapto, tim dibagi menjadi lima klaster. Yaitu pertama klaster manajemen posko yang bertugas sebagai koordinator seluruh proses. Dari pra atau sebelum kejadian, saat kejadian dan paska kejadian.

Kedua klaster SAR dan Evakuasi yang bertugas mengingatkan warga dengan kesiapan tas darurat dan evakuasi warga ketika terjadi bencana.

“Kemudian yang ketiga klaster tenda pengungsian, keempat klaster dapur umum, kelima klaster kesehatan. Yang masing-masing klaster diberi materi pembekalan oleh tim MDMC Purbalingga,” terang Suprapto.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-2 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES