Peristiwa Daerah Ketahanan Informasi Umat

KH Abdul Qodir Syam: Tak Ada Alasan untuk Merubah Dasar Negara

Rabu, 26 April 2017 - 18:41 | 78.06k
Pengajian dan Istigotsah dalam rangka memperingati Harlah NU dan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)
Pengajian dan Istigotsah dalam rangka memperingati Harlah NU dan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Umat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran (Harlah) Nahdlatul Ulama, Bondowoso menggelar Pengajian dan Istigotsah pada Rabu (26/04/2017).

Acara dimulai dengan istigotsah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars NU "Yaa Lal Wathon" dan diikuti pembacaan Maklumat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur oleh KH Asy'ari Fasya.

Ketua PCNU Bondowoso, KH Abdul Qodir Syam dalam sambutannya kembali menegaskan bahwa posisi NU berada di garis depan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

istighotsah1jyIlF.jpg

Jika mengingat kerasnya masa perjuangan para pendahulu, kata Qodir, seharusnya saat ini kemerdekaan wajib kita jaga dan pertahankan dengan sepenuh jiwa raga. 

"Kalau dulu para pejuang yang didalamnya para ulama berhadapan dengan meriam dalam kemerdekaan, saat ini seharusnya kita lebih semangat dalam menjaga hasil perjuangan para beliau," katanya.

Kiai Qodir juga mengungkapkan bahwa bentuk negara dan ideologi bangsa Indonesia sudah final. Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara adalah ijtihad para ulama dan pendahulu bangsa.

istighotasah2yTac8.jpg

"Tidak ada alasan untuk merubah dasar apalagi bentuk negara, karena NKRI sudah final dan ini adalah produk para ulama," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bondowoso H Amin Said Husni yang juga hadir dalam acara tersebut mengibaratkan NU adalah sebuah pohon besar. Akarnya pohon tersebut menancap hingga perut bumi, dan dahan hingga ranting menjulang ke langit.

"NU bagi Indonesia, adalah penahan agar tidak terjadi longsor, berupa degradasi dan menjaga negara," katanya.

istighotsah3AhWa.jpg

Oleh karena itu, Pemerintah kata Amin, mempunyai kewajiban untuk menjaga NU dan membiayai kegiatan NU karena telah membantu negara menjaga bangsa dari para penebang liar yang akan merusak negara.

"Negara harus berterima kasih pada NU yang telah menjadi dari para perusak yang kalau diibaratkan sebagai penebang liar atau ilegal logging," ungkapnya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh diataranya Dihadiri Dr Fathorrozy dari PWNU Jatim, Dr KH Abdullah Syamsul Arifin PCNU jember, Bupati Bondowoso H Amin Said Husni, Wakil Bupati KH Shalwa Arifin, Ketua DPRD H Achmad Dhafir, Kapolres Afrisal, Kajari Sri Sektiyanti, Dandim 0822 Letkol Sudrajat, serta Kepala OPD di Bondowoso, dan ribuan warga NU. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES