Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

NU Menjaga Negara dari Penebang Liar

Rabu, 26 April 2017 - 17:11 | 59.75k
Ribuan warga Nahdlatul Ulama menghadiri doa bersama memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad  SAW dan peringatan Harlah ke 94 NU di Alum-alun Bondowoso, Rabu (26/4/2017). (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)
Ribuan warga Nahdlatul Ulama menghadiri doa bersama memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan peringatan Harlah ke 94 NU di Alum-alun Bondowoso, Rabu (26/4/2017). (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengajian umum dan istighotsah dalam rangka Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Harlah ke-94 Nahdlatul Ulama digelar di Alun-alun Bagus Asra Bondowoso, Jaw Timur, Rabu (26/04/2017).

Selain ribuan warga nahdliyin, acara ini juga dihadiri Dr Fathorrozy dari Pengurus Wilayah NU Jawa Timur; Dr KH Abdullah Syamsul Arifin dari Pengurus Cabang NU Jember; Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Amin Said Husni dan Salwa Arifin.

Hadir juga Ketua DPRD Kapolres, Kajari, Dandim 0822 Bondowoso, Kepala OPD, dan Camat.

Acar dimulai dengan pembacaan istighotsah, menyanyikan lagu Indonesia raya dan syubbanul waton.

Selanjutnya acara diteruskan dengan pembacaan maklumat PWNU oleh Rois Syuriah KH Asy'ari Fasya, dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam.

Kepada ribuan warga Nahdliyin yang hadir, Kiai Qodir menegaskan posisi NU dalam menjaga NKRI.

"Kalau dulu para pejuang yang di dalamnya para ulama berhadapan dengan meriam dalam kemerdekaan, saat ini seharusnya kita lebih semangat dalam menjaga hasil perjuangan para beliau," katanya.

Kiai Qodir juga mengungkapkan alasan NU harus menjaga NKRI dari gangguan berbagai pihak. Dalam kehidupan bernegara saat ini, yang berlandaskan Pancasila, umat Islam sudah bebas mendapat hak pendidikan, kesehatan, berorganisasi, menjalankan ibadah dan lainnya.

pengajian-bondowososofyaYExJV.jpg

"Karena itu, tidak ada alasan untuk merubah dasar negara apalagi bentuk negara, karena NKRI sudah final dan ini adalah produk para ulama," ungkapnya.

Sementara itu, Dr KH Fathorrozy mengajak kepada warga NU untuk menjaga tradisi yang ada di NU

Menurutnya, saat ini NU sudah menjadi contoh model dalam berislam bahkan model pendidikan juga diadopsi dengan nama baru.

"Full day school itu mencontoh NU, yaitu pagi sekolah, siang diniyah dan malam mengaji," ungkapnya.

Bupati Bondowoao, Drs H Amin Said Husni tak ketinggalan memberikan wejangan kepada warga NU yang hadir.

Bupati yang memimpin Bondowoso dua periode ini mengibaratkan NU sebagai pohon besar yang akarnya menancap hingga perut bumi, dan dahan hingga ranting menjulang ke langit.

"NU bagi Indonesia, adalah penahan agar tidak terjadi longsor, berupa degradasi dan menjaga negara," katanya.

Maka sebaliknya, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjaga NU karena telah membantu negara menjaga bangsa dari para penebang liar yang akan merusak negara.

"Negara harus berterima kasih pada NU yang telah menjaga bangsa dari para perusak yang kalau diibaratkan sebagai penebang liar atau ilegal logging," ungkapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES