Peristiwa Daerah

Polemik Pasar Merjosari, Ini Pendapat Para Pedagang

Rabu, 26 April 2017 - 14:57 | 29.41k
Pembongkaran Pasar Merjosari, Kota Malang, Rabu (26/4/2017). (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Pembongkaran Pasar Merjosari, Kota Malang, Rabu (26/4/2017). (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Polemik pemindahan Pasar Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur hingga kini masih belum terselesaikan. Pedagang menilai, Pemkot Malang bertindak arogan dengan melakukan pembongkaran di pasar tersebut dan memindahkan pedagang ke tempat penjualan sementara pasar Dinoyo. 

"Pemerintah sudah melakukan arogansi terhadap kami," kata koordinator pedagang, Sabil El Achsan dalam aksi di depan Pasar Merjosari, Rabu (26/4/2017). 

Sabil menjelaskan, alasan pembongkaran paksa Pemkot Malang dan Disperindag terhadap Pasar Merjosari yang menuding pedagang enggan pindah, menurut dia hal ini tidak dapat dibenarkan. 

"Hal itu tidak benar, kami menolak relokasi karena masih ada masalah di Pasar Dinoyo," tegas Sabil kepada wartawan. 

Sabil menjelaskan, pembangunan pasar terpadu Dinoyo yang berpedoman pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) nomor Pemerintah Kota Malang 050/558/35.64.112/2010 dan nomor PT Citra Gading Asritama 352/CGA.SBY/IX/2010 dan telah disepakati beberapa poin. 

Namun, lanjut dia, dalam praktiknya, tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 

"Tidak berjalan sesuai dengan perjanjian, sehingga pasar terpadu Dinoyo menurut kami belum layak ditempati," beber dia. 

Selain itu, lanjut Sabil, bangunan tersebut juga tidak memiliki sertifikat layak fungsi (SLF) dan tidak mengantongi dokumen analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas (Amdalalin). 

"Pedagang Merjosari tetap menolak direlokasi kalau masalahnya belum diselesaikan," tegas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES