Peristiwa Daerah

PCNU dan PP Gerah, Dalang Demo Palu Arit Belum Terungkap

Rabu, 26 April 2017 - 15:13 | 74.51k
Spanduk berlogo palu arit yang dikibarkan dalam demo tolak tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Spanduk berlogo palu arit yang dikibarkan dalam demo tolak tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belum terungkapnya dalang demo tolak tambang emas berlogo palu arit, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, 4 April lalu, membuat gerah sejumlah Organisasi Massa (Ormas) setempat. Salah satunya dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi.

Melalui Ketua Tanfidziah, KH Masykur Ali, massa Nahdliyin meminta Polres Banyuwangi, untuk lebih bersungguh-sungguh mengungkap otak dibalik pengibaran spanduk demo bergambar mirip lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut. Jika dibiarkan berlarut-larut maka dikhawatirkan akan memicu kerawanan. Terlebih Banyuwangi, memang punya sejarah kelam tentang kekejaman laten komunis.

“Yang namanya PKI kan partai terlarang dan sudah dibubarkan, kalau itu muncul lagi, yang bertindak harus aparat, dan aparat harus tegas menindak, karena ini jelas partai terlarang,” cetus Ketua PCNU Banyuwangi, KH Masykur Ali, Rabu (26/4/2017).

Sementara itu, Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP) Banyuwangi, Eko Suryono S Sos menyebutkan, yang dibutuhkan Kepolisian dalam mengungkap kasus ini adalah kesungguhan. Terkait kesulitan petugas akibat barang bukti dua spanduk berlogo palu arit yang raib entah kemana, dinilai harus bisa terpecahkan karena polisi punya jajaran hingga tingkatan desa.

“Polisi cukup memanggil para pelaku pengibar spanduk, kalau polisi tidak cukup bukti spanduk, seharusnya mempunyai kepanjangan tangan di kecamatan hingga desa, jadi semestinya tidak kesulitan mencari gambar spanduk maupun visual,” ucapnya.

Atas dasar hal tersebut, PP meminta Polres Banyuwangi, segera menuntaskan persoalan demo tolak tambang emas yang mengibarkan spanduk bergambar mirip lambang PKI. Menurut Eko, kondisi stabilitas keamanan Banyuwangi yang terkendali, seharusnya dijadikan momentum percepatan penyidikan dan penindakan.

“Karena jika tidak ada tindakan tegas, dikhawatirkan masyarakat akan main hakim sendiri. Dan jika memang Polisi kesulitan dalam menelusuri barang bukti, PP Banyuwangi, siap membantu,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto, menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam tahap pemeriksaan saksi. Untuk itu dia meminta seluruh masyarakat untuk tetap bersabar. Karena Kepolisian komitmen akan memproses kasus ini sesuai Undang-Undang yang belaku.

“Kita masih terus melakukan pemeriksaan saksi,” ungkapnya.

Seperti diketahui, logo palu arit muncul dalam demo tolak tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, 4 April 2017 lalu. Pihak Polsek Pesanggaran, menyebut aksi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES