Dubes Inggris: Indonesia Lebih Mampu Hadapi Radikalisme
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mr Moazzam Malik, berpendapat, Indonesia lebih mampu hadapi ekstrimisme jika dibandingkan dengan negara lain.
Hal ini disampaikan saat kuliah tamu dengan tema "Islam, Education, and The UK" yang diadakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur Selasa (25/4/2017) di Auditorium UMM.
"Indonesia lebih mampu hadapi ekstrimisme dengan keragaman yang dimiliki, namun tetap bisa menghadapi paham seperti itu," urainya.
Malaik menyampaikan fakta yang mencengangkan mengenai kemampuan Indonesia menghadapi tantangan paham ekstrimisme. Inggris memiliki populasi warga muslim 5 persen dari total penduduk, yakni mencapai 3 juta jiwa. Sementara yang sudah bergabung dengan kelompok ekstrimis dan radikal mencapai 800 orang.
"Tapi Indonesia dengan jumlah muslim terbanyak di dunia mampu menghadapi itu," tegasnya.
Malik menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa. Negara demokrasi ke-3, jumlah penduduk muslim terbanyak, ekonomi terbesar ke-16, dan menempati urutan ke-5 dunia dalam mengeluarkan misi green house.
"Indonesia menjadi negara yang penting untuk masa depan dunia," kata dia.
Meski begitu, Indonesia menurutnya masih memiliki kekurangan. Sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak diimbangi dengan kualitas SDM yang baik.
"Ketika saya bercerita kepada warga Inggris tentang Indonesia, mereka sangat tertarik. Sayang, SDA tidak diimbangi dengan kualitas SDM," kata dia dalam Bahasa Indonesia yang lancar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |