Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Krisis Identitas Budaya Jawa, Mahasiswa UB Gagas PEKAN SURI Budaya Jawa

Selasa, 25 April 2017 - 13:04 | 145.98k
Tim Penggagas Kegiatan PEKAN SURI Budaya Jawa (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Tim Penggagas Kegiatan PEKAN SURI Budaya Jawa (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menginisiasi sebuah Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M). Prigran tersebut bertajuk 'Gerakan Pendidikan Kebudayaan sebagai Upaya Rekonstruksi Identitas Budaya Jawa atau Pekan Suri Budaya (PSB)'.

Program ini berawal dari keprihatinan Septa Muhammad Irvan, Ersa Rizky, Ainun Fitriah, dan Rizqi Gilang melihat semakin pudarnya rasa kepemilikan akan tradisi Jawa pada generasi muda saat ini.  

Bermain-Gamelan-sebagai-Kegiatan-Pendidikan-Kesenian-Jawa1Dva4.jpgBermain Gamelan sebagai Kegiatan Pendidikan Kesenian Jawa (Foto: ajp.TIMES Indonesia)

Program yang telah diselenggarakan di Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur ini mendapatkan antusiasme positif, baik dari peserta maupun pengelola desa setempat. Tingginya antusiasme masyarakat ini dilatarbelakangi pula oleh nihilnya program pendidikan di Tulungagung yang secara intensif bertujuan untuk melestarikan kebudayaan.

Septa, ketua program PSB, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk membangun kembali rasa cinta akan kebudayaan Jawa pada generasi muda di Tulungagung. “Tujuan jangka panjangnya adalah agar anak muda di Jawa, khususnya di Tulungagung, bisa semakin memahami esensi dasar dari suatu kebudayaan sehingga sejauh apapun mereka merantau, tidak akan kehilangan identitas aslinya sebagai Orang Jawa,” tambahnya disela kegiatan.

Program yang dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu dan telah berjalan selama empat minggu ini diikuti oleh 21 siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Bekerja sama dengan karang taruna setempat dan kelompok Among Mitro selaku kelompok karawitan dan campursari di Tulungagung, program ini berfokus pada tiga kegiatan, yakni pendidikan berbahasa Jawa Halus (Kromo Inggil), aksara, dan kesenian Jawa.

Para-Peserta-PEKAN-Suri-Budaya-JawajLfb8.jpgPara Peserta PEKAN Suri Budaya Jawa bersama Mahasiswa Penggagas dan Kelompok Karang Taruna Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung  (Foto: ajp.TIMES Indonesia)

Agar lebih menarik, jelas Septa, program ini tidak menggunakan metode pengajaran konvensional. Melainkan mengajak para peserta untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam kegiatan berbudaya itu sendiri. 

Pendidikan berbahasa Kromo Inggil diajarkan melalui kegiatan bermain peran pasar-pasaran, penulisan aksara digabungkan dengan kegiatan membatik, serta bermain gamelan dan menari sebagai kegiatan pendidikan kesenian Jawa. 

“Sehingga anak-anak akan semakin mudah menyerap materi yang diajarkan untuk selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” jelas pemuda yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Psikologi UB ini.

Dengan dibimbing oleh seorang dosen Psikologi UB, Ika Adita Silviandari, program ini juga telah berhasil lolos pendanaan pada kompetisi bergengsi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang setiap tahun rutin diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES