Pendidikan

Pelajar di Probolinggo Harus Melintasi Sungai untuk Sekolah

Selasa, 25 April 2017 - 13:43 | 43.78k
Pelajar Dusun Kedungmiri, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo melintasi sungai untuk menuju sekolah.(foto: Istimewa)
Pelajar Dusun Kedungmiri, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo melintasi sungai untuk menuju sekolah.(foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemandangan pelajar melintasi sungai untuk berangkat sekolah, tak hanya ada di daerah pedalaman. Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, warga Dusun Kedungmiri, Desa Opo-Opo, Kecamatan Krejengan, juga ditemui hal serupa.

Desa ini, terletak 10 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo di Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan. Jarak tempuh ke desa ini sekitar 26 menit dengan  mengendarai mobil dari kantor pemkab setempat.

Di desa ini, setiap hari, para penerus bangsa harus melepas sepatu, melipat bagian bawah celana dan melintasi derasnya aliran sungai untuk berangkat dan pulang sekolah. Karena rutinitas itu, jangan heran bila sampai di sekolah, celana mereka basah.

Rutinitas itu dijalani karena dusun terpencil ini, tak punya akses memadai untuk menjangkau dusun tetangga. Akses darat yang ada, jaraknya jauh dengan medan yang sulit. Akhirnya, pelajar memilih melintasi sungai, meski tanpa jembatan.

Rutinitas menyeberang sungai itu tak hanya dijalani pelajar di Dusun Kedungmiri. Tepi juga oleh warga di dusun kecil tersebut. Dari informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, air sungai cukup deras di musim hujan. Tapi kecil di musim kemarau hingga bisa dilewati motor.

Kepala Desa Opo-Opo, Didik Sugianto, tak menampik kondisi tersebut. “Desa kami memerlukan jembatan untuk warga Kedungmiri,” katanya. Namun, pemerintah daerah tak mempu menyediakan kebutuhan tersebut tahun ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES