Peristiwa Daerah

Data World Bank, 87,5 Juta Penduduk Indonesia Derita Stunting

Senin, 24 April 2017 - 19:02 | 53.44k
Sarasehan Water.org dan Media: Peran Media untuk Akses Air Bersih Layak Minum dan Sanitasi Aman di Indonesia, Senin (24/4/2017). (Foto: Tika/TIMES Indonesia)
Sarasehan Water.org dan Media: Peran Media untuk Akses Air Bersih Layak Minum dan Sanitasi Aman di Indonesia, Senin (24/4/2017). (Foto: Tika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Isu Wash (water, sanitation and hygiene) erat kaitannya dengan kesehatan. Hal ini disampaikan oleh salah satu pemateri dalam Sarasehan Water.org dan Media: Peran Media untuk Akses Air Bersih Layak Minum dan Sanitasi Aman di Indonesia, Ratih Hardjono. 

Mengutip dari data World Bank, Ratih menyampaikan, kualitas air bersih dan sanitasi ini berdampak pada kesehatan balita. Akibat air yang buruk, banyak anak di bawah usia lima tahun di Indonesia yang menderita stunting.

Stunting merupakan pertumbuhan kerdil yang memengaruhi otak dan kemampuan berpikir. 

Data dari World Bank, tahun 2015, 35 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa menderita stunting. 

Artinya, ada sekitar 87,5 juta penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan kerdil dan kurang cerdas. 

"Stunting ini akibat dari kualitas air yang buruk. Hal ini membuat Indonesia ada di urutan kelima negara dengan angka stunting tinggi. Nomor satu adalah India, wajar karena jumlah penduduknya sekitar dua milyar," beber wartawan senior itu. 

Masih berdasarkan data dari World Bank tahun 2015, 39 juta jiwa penduduk Indonesia miskin akses sanitasi yang baik. Sementara 18 juta masih buang air bersih (BAB) sembarangan atau tidak pada sanitasi yang baik. 

"Habbit ini masih banyak terjadi di wilayah urban dan pedesaan," imbuh perempuan cantik berwajah bule tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES