Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Indonesia Mandiri dengan Ekonomi Syariah

Minggu, 23 April 2017 - 17:01 | 36.87k
Sumedi Andono Mulyo, PhD mewakili Bappenas dan Dr Sigit Purnomo dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Sumedi Andono Mulyo, PhD mewakili Bappenas dan Dr Sigit Purnomo dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI menggelar Gebyar Ekonomi Syariah (GES) di Gedung Pusdiklat Kemendiknas, Depok, Jawa Barat, Minggu (23/4/2017).

Sumedi Andono Mulyo, PhD mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas sebagai pembicara kunci pada acara  bertema 'Indonesia Mandiri'.

Sumedi kini menjabat Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan memberikan apresiasi yang besar atas acara tersebut. Mengingat prinsip-prinsip syariah yang mendorong kejujuran dan keadilan sangat relevan dalam perjalanan bangsa Indonesia. 

GES mendorong agar ekonomi dijalankan dengan tidak menerapkan riba serta spekulasi (judi) mendapat persepsi yang baik dari masyarakat Indonesia.

"Dalam memanfaatkan perekonomian dengan cara syariah, Indonesia masih punya pekerjaan rumah yang besar agar dapat mendorong perekonomian secara umum. Yang pertama adalah redistribusi lahan, sumber daya alam, dan aset yang harus dilakukan secara akuntabel dan transparan oleh seluruh kelompok kepentingan, terutama pemerintahan," papar anggota dewan editor Jurnal Perencanaan Pembangunan ini.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa ekonomi syariah harus terus mengembangkan inovasi. "Inovasi, teknologi infomasi, serta manajemen ilmu pengetahuan yang baik akan membuat pengembangan ekonomi syariah lebih terfokus dan tidak ketinggalan kemoderenannya," tambah Sumedi. 

"Tidak lupa juga agar mutu sumber daya manusia yang berpendidikan dengan mengedepankan akhlak, etika, dan moralitas, diharapksn dapat melengkapi keterampilan dan kewirausahaan yang dikuasai," lanjut doktor lulusan Tokyo University ini.

Dosen pasca sarjana beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia ini juga mengatakan ekonomi syariah punya modal sosial likuid yang besar pada zakat, infaq, dan sedekah. Manajemen untuk itu harus benar-benar bagus. Profesionalisme pengelolaan sangat ditekankan mengingat ini akan meningkatksn akumulasi ekonomi syariah yang jauh lebih besar.

Sumedi mengingatkan pentingnya modernisasi manajemen perbankan syariah agar dapat berekspansi secara merata mengingat penetrasi perbankan syariah belum menjangkau pasar-pasar potensial syariah.

Pada bagian akhir Sumedi mengungkapkan harapannya agar GES dapat terselenggara dengan baik, makin intensif digelar. Sehingga sosialisasi ekonomi syariah lebih memasyarakat, dapat menghilangkan keraguan terhadap mereka yang masih memandang kurang berpotensi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES