Peristiwa Daerah

Gus Ipul: Santri Harus Lawan Narkoba dan Hoax

Senin, 24 April 2017 - 02:26 | 83.96k
Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur tengah memberikan sambutan dalam Haul dan Harlah Pendiri PP Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (23/4/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)
Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur tengah memberikan sambutan dalam Haul dan Harlah Pendiri PP Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (23/4/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mengimbau santri saat ini harus lawan dan jauhi narkoba. Selain juga tolak hoax dan lawan hoax dengan share informasi yang baik dan benar.

Hal itu disampaikan Gus Ipul, begitu panggilan Saifullah Yusuf, dalam acara Hari Lahir (Harlah) ke 68 dan Haul pendiri dan pengasuh Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (23/4/2017) malam.

"Banyak pekerjaan rumah tangga (PR) yang harus diselesaikan di Jawa Timur. Namun, sebelum saya sampaikan PR yang belum selesai, ada banyak keberhasilan yang telah diraih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya.

Keberhasilannya provinsi Jatim katanya adalah satu-satunya Provinsi yang memberikan Bosda kepada lembaga pendidikan swasta. "Itu yang terus didorong dan itu akan ditiru oleh pemerintah pusat," katanya.

Kedepan kata Gus Ipul, akan ada Bidikmisi untuk para santri dan siswa lembaga pendidikan swasta. "Kita dorong santri bisa mengikuti Bidikmisi itu. Supaya ikut serta membangun bangsa ini," katanya.

Adapun pekerjaan rumah pemerintah Provinsi Jawa Timur katanya, adalah soal marajalelanya narkoba dikalangan anak muds bahkan sudah masuk ke pesantren.

"Jatim nomor dua dari Jakarta. Ini bahaya narkoba di Jatim. Selanjutnya adalah penyakit kusta. Penyakit kusta nomor satu di Indonesia di Jatim. Saya mengajak siapa yang punya penyakit kusta segara laporkan. Biaya ditanggung pemerintah. Datang saja ke Puskesmas," katanya.

Kedua kata Gus Ipul, soal teknologi. Bahaya gawai yang kini dimiliki banyak orang. Dalam dunia internet, banyak yang baik tapi banyak yang negatif. "Banyak pemerkosaan karena setelah melihat hal yang tidak baik di dunia internet. Ini harus dilawan," katanya.

harlah-nurul-jadid-2w2xSk.jpg

Dari itu tambah Gus Ipul, bahwa anak-anak muda atau generasi yang akan datang untuk menghindari informasi hoax dan menyebarkan hoax.

"Santri harus pintar membalas dengan hal yang baik, terutama soal aliran yang salah dalam pemahaman agama. Santri harus banyak mengunggah hal positif kepada publik. Manfaatkan dunia internet dengan baik. Lawan informasi hoax dengan informasi positif. Dari itu, santri haris ikut serta lawan narkoba dan hoax," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES