TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memiliki kehidupan keluarga yang harmonis, rukun, dan bahagia merupakan impian setiap pasangan. Namun sayangnya nyaris tidak ada kehidupan keluarga yang tanpa permasalahan. Bahkan hanya karena masalah kecil, keharmonisan rumah tangga bisa rusak.
Nah, agar kehidupan keluarga jauh dari ketidakharmonisan, Anda harus mengetahui hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan keharmonisan rumah tangga terganggu berikut.
1. Tidak Tepat Menyikapi Masalah
Setiap pasangan pasti akan memiliki permasalahan dalam rumah tangga. Masalah ini jika disikapi dengan baik justru bisa mempererat hubungan. Tetapi jika memiliki kebiasaan membesar-besarkan masalah, maka masalah sepele bisa menjadi awal hancurnya keharmonisan rumah tangga.
Sementara itu, terlalu menyepelekan atau meringankan masalah juga tidak selamanya baik. Memandang remeh masalah justru bisa membuat masalah tidak terselesaikan. Sebaiknya selesaikanlah dan sikapilah masalah sesuai dengan kadar masalah dan kadar kemampuan agar tidak makin berlarut-larut dan mengganggu keharmonisan dan kebahagiaan.
2. Tidak Perhatian pada Pasangan
Dalam suatu hubungan, pengertian bisa menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh pasangan. Cobalah untuk tidak menyepelekan hal-hal kecil yang berkaitan dengan pasangan. Jika Anda termasuk orang yang cuek, kesampingkan dulu sikap itu. Berikanlah kejutan-kejutan kecil dan sederhana sebagai bukti bahwa perhatian pada pasangan.
3. Sibuk dengan Aktivitas Masing-Masing
Kesibukan bisa menyita waktu dan membuat Anda lupa pada pasangan dan keluarga. Hindarilah aktivitas yang membuat sibuk sepanjang waktu. Namun jika Anda tidak bisa menghindarinya, usahakan agar kesibukan itu tidak menghambat komunikasi dengan pasangan. Saat mendapatkan waktu luang, manfaatkan waktu berdua untuk menambha keharmonisan rumah tangga Anda.
4. Tidak Terbuka dan Tidak Jujur
Tidak dipungkiri lagi jika kejujuran dan keterbukaan menjadi salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Jika bersikap tidak terbuka dan tidak jujur atau bahkan selalu bersikap bohong, pasangan tidak akan menaruh kepercayaan lagi kepada Anda. Pikirannya akan dipenuhi prasangka dan kecurigaan. Perhatiannya bukan lagi wujud kasih, sayang, dan cinta, melainkan bentuk penyelidikan yang muncul karena ketidakpercayaannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
