Ekonomi

Dinas Peternakan Lamongan Gratiskan Kawin Suntik

Sabtu, 22 April 2017 - 14:09 | 157.62k
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswan), Kabupaten Lamongan, Sukriyah. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswan), Kabupaten Lamongan, Sukriyah. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswan), Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berupaya keras menjadi penopang ketahanan daging nasional dengan meningkatkan populasi sapi dalam program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik gratis. 

Dalam Program Upaya Khusus Sapi induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang tertuang dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016, Kabupaten Lamongan ditargetkan melakukan IB ke ribuan sapi betina. 

"Di Kabupaten Lamongan target akseptornya 31 ribu, untuk target kebuntingan 26.040 ekor dalam setahun. Kelahiran 2018, masa kebuntingan 9 bulan 10 hari, itu target nasional," ujar Kepala Dinkeswan, Kabupaten Lamongan, Sukriyah, Sabtu (22/4/2017).

Ternak-SapiWNHBn.jpg

Lebih lanjut, Ia mengatakan, program Upsus Siwab yang tujuannya mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat di mulai sejak tanggal 1 April sampai 31 Desember mendatang. 

"Ini kita harapkan kelahiran cukup tinggi. Alhamdulillah tahun kemarin target 30 ribu sudah terealisasi, kita optimis target bisa tercapai, sebab kelahiran 2016 bisa ada kelahiran 25 ribu ekor," ujarnya. 

Sukriyah juga menghimbau, peternak maupun rumah potong hewan supaya tidak melakukan pemotongan pada sapi betina produktif, agar swasembada daging nasional terpenuhi dan mengikis impor sapi.

"Kita masih menengarai pemotongan betina produkif, padahal betina itu merupakan mesinnya produk peternakan, seandainya bisa kita kurangi 50 persen kita bisa penambahan populasi cukup tinggi," ucapnya. 

Sementara itu salah satu petugas IB, Siswanto, menerangkan dalam program Upsus Siwab ini ada dua jenis bibit dalam kawin suntik ini. "Jenis Limosin sama Simental, kalau Limosin merahnya, kalau Simental ini ada putihnya," tuturnya. 

Sebagai petugas IB gratis di area Kecamatan Tikung dan Kembangbahu, Ia mengatakan sejak di tanggal 1 April hingga hari ini dirinya sudah meng-IB puluhan sapi. "Saya sendiri sudah mencapai 34 ekor, wilayah Tikung dan Kembangbahu," ucapnya.

Di sisi lain, Ketua Kelompok Ternak Sumber Barokah, Desa Karangklanting, Kecamatan Tikung, Ahmad Sunan, menyambut positif program Upsus Siwab IB gratis ini. 

"Sebagai peternak ya sangat senang, artinya ini perhatian pemerintah membantu peningkatan kesejahteraan peternak, dengan adanya program ini, insyaallah membantu dan menyenangkan peternak untuk beternak betina," katanya. 

Sebab, Sunan mengaku, tanpa adanya program IB gratis, peternak seringkali keluar dana cukup banyak untuk membuat sapi betinanya bunting. Apalagi, di Kelompok Ternak Sumber Barokah memiliki sapi betina sebanyak 65 ekor. 

"Kami merasa terbantu, sebab peternak meng-IB sapinya tidak satu kali, tapi bisa 3 sampai 4 kali, sebagai peternak untuk membayar 4 kali itu keberatan akhirnya sapinya di jual, karena putus asa," ujarnya. 

Lebih lanjut, Ia berharap, pemerintah membuat tak hanya program IB gratis, tapi juga membuat program lain untuk menunjang swasembada daging nasional. "Kita berharap ada kegiatan program lain, seperti kesehatan gratis, sehingga kita merasa diperhatikan dan membantu program pemerintah dengan senang hati," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES