Peringatan Hari Kartini di MAN 1 Lamongan Berlangsung Meriah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memiliki cara tersendiri dalam memperingati Hari Kartini. Untuk mengenang perjuangan Kartini beragam kegiatan mereka gelar, pada Sabtu (22/4/2017). 

Ratusan siswa MAN memperingati Hari Kartini, diawali dengan upacara bendera, dilanjutkan pagelaran teater, bakti sosial dan ditutup melakukan pawai keliling, menyusuri jalan dari MAN 1 menuju Alun-alun Kota Lamongan. 

Kepala MAN 1, Akhmad Najikh, menjelaskan, peringatan Hari Kartini dengan diisi berbagai kegiatan ini, dengan harapan para siswa meneladani sosok Kartini dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. 

"Kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa teman-teman, anak-anak, bisa mencontoh Kartini dalam bidang agama dan nasionalismenya demi kemajuan bangsa Indonesia. Harapannya anak-anak agamanya bagus, dan juga mengisi kemerdekaan ini," ucapnya.

Menurut Najikh, pawai yang mereka lakukan tak hanya sekedar berjalan dari sekolah menuju Alun-alun saja, namun juga disertai dengan sepeda hias. "Sepeda hias kreasi anak-anak sendiri, kalau temanya diharapkan bisa menumbuhkan jiwa pada Kartini," ujarnya. 

Suasana ceria tergambar dari wajah 800-an siswa dengan mengenakan pakaian adat jawa ini saat berjalan dari sekolah menuju Alun-alun Lamongan. "Teknisnya kita sesuaikam kondisi anak-anak sekarang, tapi tidak melupakan nasionalisme," katanya.

Mereka berjalan dengan membawa berbagai macam tetabuhan dari botol, kaleng car bekas, hingga kentongan seraya menyanyikan lagu 'Ibu Kita Kartini'. "Peringatan Hari Kartini, siswa MAN Lamongan memakai baju khas, kebaya, adat jawa, untuk menghargai jasa Kartini," ujar salah satu siswa Rida Damayanti Ariyanto.

Menurut siswi Kelas X ini, peringatan Hari Kartini dengan banyak kegiatan sebagai wujud siswa menghargai perjuangan Kartini. "Karena berkat jasa Kartini harkat martabat kita terangkat. Meski derajat kita (wanita) sama, tapi kita tetap menghargai laki-laki," tuturnya. 

Sebelum menggelar pawai, para siswa juga mempertontonkan pertunjukkan teater bertemakan politik yang sekaligus menyindir pemerintah. "Kita nyindir pemerintah, demokrasi di Indonesia gak ada buktinya, hanya berebut kekuasaan, berebut paling penting," kata siswi kelas X1 Dinatul Lailiyah. 

Dina menuturkan, pemeran dari tokoh-tokoh teater menyimbolkan perilaku politisi yang seeenaknya sendiri. "Ada simbol mulutus untuk memasukkan makanan, lambung yang mencerna, dan anusus. 
Mereka harusnya dalam satu koordinasi kalau satu tidak bekerja maksimal maka tidak normal dan akan rusak," ujarnya menguraikan. 

Di sela-sela pawai menuju Alun-alun Kota Lamongan, perwakilan dari guru dan panitia OSIS melakukan bakti sosial di Panti Asuhan Khodijah Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement