TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peneliti dari Standford University School of Medicine dan University of California Brekeley mendobrak dunia kesehatan. Mereka merancang gelang pintar yang diklaim dapat mendiagnosis adanya penyakit diabetes pada seseorang.
Sensor yang dipasang pada gelang itu dapat menganalisis keringat penggunanya dengan mengumpulkan keringat dan molekul konstituen. Kemudian, secara elektronik mengirimkan hasil untuk analisis dan diagnosis yang terhubung via smartphone.
Sensor keringat ini memungkinkan pemantauan bagaimana pasien diabetes merespons pengobatan. Dua bagian dari sistem fleksibel dan mikroprosesor menempel pada kulit, merangsang kelenjar keringat, dan kemudian mendeteksi keberadaan molekul-molekul yang berbeda dan ion berdasarkan sinyal listrik mereka.
Perangkat yang dikenakan terhubung langsung dengan smartphone. Dengan mengirim pengukuran ke cloud, pengguna akan menerima hasil setelah review di pusat. Namun, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengukur konstituen molekul lain dari keringat seperti tingkat ion klorida. Platform ini dapat digunakan untuk mengukur apa pun yang ditemukan dalam keringat.
Saat ini tim peneliti bekerja mengintegrasikan sensor gelang menjadi smartwatch untuk digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Sarjana postdoctoral Stanford Sam Emaminejad juga terlibat dalam penelitian. “Dalam jangka panjang, kami ingin mengintegrasikan ke dalam format smartwatch untuk pemantauan populasi yang luas,” terang Sam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Dhina Chahyanti |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
